Pimpinan Saracen Sering Memberi Keterangan Yang Berubah-ubah Sehingga Polisi Lakukan Ini Padanya
Sebelumnya Jasriadi dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (20/09/2017) siang kemarin, lalu diajukan di ruang tahanan khusus.
Karo Penmas Mabes Polri, Brigadir Rikwanto membenarkan Jasriadi yang masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Yang bersangkutan masih menjalani pemeriksaan kejiwaan, nanti saat dikembalikan ke tahanan," kata Rikwanto dalam pesan singkat.
Rikwanto mengatakan bahwa pemeriksaan Jasriadi dilakukan karena Jasriadi sering memberikan informasi yang berubah.
Maka penyidik ingin memastikan apakah Jasriadi terganggu secara mental karena dia ditangkap atau sengaja mengaburkan apa yang dia tahu bahkan kemungkinan tekanan dari pihak-pihak tertentu.
"Sementara di rumah sakit, dia juga dibantu oleh psikolog untuk mengetahui kesehatan jiwanya," kata Rikwanto.
Rikwanto menambahkan bahwa pemeriksaan kejiwaan itu penting karena penyidik masih mempercayai banyak informasi yang bisa diekstraksi dari Jasriadi.
Dalam kasus ini, polisi telah menunjuk tiga tersangka JAS (32) yang bertindak sebagai ketua yang ditahan di Pekanbaru, SRB (32) ditangkap di Cianjur, Jawa Barat dan MFT ditangkap di Koja, Jakarta Utara.
Mereka menetapkan tarif Rp 72 juta untuk menerima perintah penyebaran konten ucapan kebencian atau SARA di media sosial.
Media yang digunakan untuk menyebarkan konten adalah Grub Facebook Saracen News, saracen Cyber Team, dan Saracennews.com
No comments:
Post a Comment