Sinopsis Film Journey to the West: Conquering the Demons (2013) Asal-Usul Kera Sakti - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Sinopsis Film Journey to the West: Conquering the Demons (2013) Asal-Usul Kera Sakti

Share This

Sinopsis Film Journey to the West: Conquering the Demons (2013) Asal-Usul Kera Sakti



Siapa yang tidak tahu cerita Journey to the West atau kalau di Indonesia identik dengan 'Kera Sakti'? Cerita tentang perjalanan mengambil kitab suci ke Barat ini sudah begitu banyak diadaptasi ke dalam berbagai bentuk media termasuk film dan serial televisi. Kali ini giliran Stephen Chow yang melakukan adaptasinya terhadap kisah tersebut.

Arahan Stephen Chow membawa gaya yang sama sekali lain dari kisah-kisah serupa sebelumnya. Dia membawa unsur komedi yang sedemikian kental dan cenderung slapstick seperti dua karya besarnya terdahulu , Kungfu Hustle dan Shaolin Soccer.


Film ini dibuka dengan seorang pria bersahaja disebuah perkampungan nelayan . Dia bercanda dengan putrinya yang masih kecil dan lucu. Sang putri kecil dan warga nelayan sekitar tidak sadar dengan bahaya yang mengancam sang ayah . Sang putri kecil malah takjub dan terpukau dengan maneuver ayahnya yang berakrobat diatas permukaan air seperti dorama Jepang “Water Boys”.

Ketika warga sekitar menyadari bahaya yang sesungguhnya, Seorang pendeta amatiran menimpakan kesalahan tersebut pada seekor ikan pari besar. Xuanzang (Wen Zhang) berada ditempat kejadian dan mengingatkan bahwa ikan pari itu tidak bersalah dan siluman sesungguhnya masih berbahaya bagi desa itu. Penampilan Xuanzang yang tidak meyakinkan membuat peringatannya diabaikan , dan malah Xuanzang dibully dan digantung diatas sungai dengan tangan terikat.

Bahwa kesimpulan Xuanzang benar adanya terbukti ketika semuanya menganggap kengerian itu sudah selesai, siluman air kembali dan memporak porandakan perkampungan nelayan itu dan sempat melahap beberapa warga. Xuanzang tampil heroik dengan menyelamatkan seorang bayi. Siluman Ikan itu tertangkap dengan bantuan seorang wanita gemuk dengan memanfaatkan pengungkit kayu. Sebelum Xuanzang mengatasi Siluman Ikan dengan caranya yang unik , Duan (Shu Qi) seorang pemburu siluman yang mencuri momen keberhasilan Xuanzang dengan jurus gelang-gelang mengatasi siluman itu. Duan bahkan menertawakan cara Xuanzang yang konyol.

Xuanzang mengadu ke gurunya yang juga tidak kalah konyol bahwa dirinya gagal dalam menjalankan tugas. Gurunya meyakinkan Xuanzang bahwa dirinya punya kemampuan. Setelah itu Xuanzang dan Duan sering bertemu satu sama lain dan juga bertemu dengan siluman-siluman berbahaya. Duan jatuh cinta kepada Xuanzang .

Xuanzang menganggap cinta antara pria dan wanita adalah cinta kecil padahal dia sedang mencari cinta yang besar.  Duan menghalalkan segala cara dari halus sampai kasar untuk mendapatkan cinta Xuanzang.  Duan dengan senjata khasnya berupa gelang yang tidak terbatas , terus membuntuti Xuanzang – yang bertemu dengan kesulitan besar dengan Siluman Babi yang sangat kuat. Pertemuan-pertemuan luar biasa ini dimeriahkan juga oleh kehadiran pemburu-pemburu siluman dengan kekuatan menakjubkan. Duan di bantu rekannya yang seksi (Chrissie Chau) berusaha membangkitkan nafsu seks Xuanzang.  Apakah Duan berhasil atau menjadi tragedi cinta

Xuanzang lalu mendapatkan informasi bahwa orang yang tahu cara mengalahkan Siluman Babi adalah Raja Kera Sun Go Kong yang dikurung di Gunung 5 Jari. Gurunya berpesan bahwa siluman kera ini sangatlah licik dan pintar berpura-pura maka berhati-hatilah agar tidak dibodohi oleh siluman kera ini. Berangkatlah Xuanzang ke gunung Wu Sing.

Xuanzang kemudian ke Gunung tersebut. Dengan ketabahannya mencari, akhirnya teka teki dari Gunung Wu Sing pun terpecahkan yang dilihat dari cerminan antara gunung dengan danau yang dilihat miring. Dari situ Xuanzang mendaki dan menemukan sebuah lubang yang dalam, disitulah Siluman kera tinggal.

Xuanzang berhasil menemukan Sun Go Kong. Sang Raja Monyet kemudian membuat siasat sehingga Siluman Babi berhasil ditaklukkan. Namun diam-diam, Sun Go Kong menjebak Xuanzang dengan akal tipu daya Siluman Kera akhirnya Xuanzang pun terperangkap juga dan Siluman kera bisa bebas keluar dari lubang yang disegel oleh Buddha. Tanpa perikemanusiaan, Go Kong menyiksa Xuanzang dan  membunuh Duan, yang sangat jatuh hati pada Xuanzang.

Marah karena sikap Go Kong tersebut, akhirnya Xuanzang menggunakan mantra Sutra Budha untuk menangkap Go Kong. Akhirnya Siluman kera terkena mantra telapak besar Buddha dan tersegel dengan cincin dikepalanya. Xuanzang memasang gelang emas milik Duan ke kepala Go Kong. Gelang itulah yang kemudian mengendalikan perangai Go Kong menjadi penurut. Sejak itu, Xuanzang memutuskan menjadi Pendeta Budha dan mengemban tugas membawa kitab Tripitaka ke Barat guna menyebarkan dharma Budha di sana. Dan perjalanan legendaris Pendeta Xuanzang bersama 3 orang muridnya (Wu Ching, Ti Pat Kay, dan Sun Go Kong) pun dimulai.

Sebagai sebuah tontonan hiburan, film arahan sutradara Stephen Chow dan Derek Kok ini memang sangat menghibur. Salah satu ciri utama Stephen Chou masih terlihat dengan humor-humor yang cenderung kasar. Siluman Babi ditampilkan dalam wujud pemain opera yang tampan tetapi tetap berciri muka seekor babi. Siluman Ikan ditaklukkan oleh lompatan seorang wanita gemuk. Xuanzang menyanyikan “lagu nina bobok” untuk menaklukan Siluman Ikan. Duan memperlakukan siluman-siluman seperti karung sangsak tinju.

Komedi-komedi seperti diatas biasanya kering tanpa memancing orang berpikir atau mengerahkan kecerdasannya sebelum tertawa. Tetapi ditangan Stephen Chow komedi seperti itu tetap menjadi karya yang fenomenal seperti dua karya besarnya , Shaolin Soccer dan Kungfu Hustle. Bedanya kali ini Stephen Chow tidak “tergoda” untuk ikut menjadi aktor dalam film yang disutradarainya.

Ceritanya dibuat sangat nyeleneh dan melenceng dari pakem sebenarnya, sehingga cukup membingungkan para penonton yang sudah sangat paham betul alur cerita Journey To The West. Pastinya, jangan terlalu serius menonton film ini.

Walaupun sudah sering sekali film bertema “Perjalanan Ke Barat” , film ini masih menarik untuk disaksikan sebagai hiburan semata yang cukup memancing tawa.

Film ini meraih sukses yang luar biasa di kawasan Asia Tenggara. Saat dirilis tanggal 10 Febrauri 2013 silam di China, film ini langsung menduduki peringkat pertama film box-office lokal China dengan perolehan mencapai US$ 19.6 juta, mengalahkan film Hollywood Transformers : Dark of The Moon, menjadikan film ini sebagai film produksi China-Hong Kong dengan pendapatan tertinggi saat ini. Hingga hari ini, film Journey To The West : Conquering The Demons sudah meraih penghasilan hingga US$ 200 juta di China, US$ 3.6 juta di Hong Kong, US$ 3.2 juta di Malaysia, dan US$ 1.8 juta di Singapura, sehingga total penghasilannya adalah US$ 208.8 juta.

Aktor Huang Bo yang sedang berada dimasa kejayaannya,  tidak diragukan lagi kemampuannya dalam memerankan Sun Wu Kong. Dalam versi Huang Bo ini Sun Wu Kong berada digaris tipis antara kelicikan dan kejenakaan. Dia bisa terlihat lugu tapi bisa terlihat beringat yang sanggup  menghabisi nyawa siapapun dengan mudah tetapi juga bisa mengajarkan tarian seksi kepada Duan.

Pada mulanya, mungkin pembaca agak tertanya-tanya juga, di mana kisah Journey To The West dalam movie ini. Ini kerana jalan cerita movie ini lebih kepada kisah Miss Duan yang ingin mengorat Xuan Zang dan kisah Xuan Zang yang ingin menumpaskan Siluman babi. Tapi rupanya hingga ke akhir penceritaan barulah kita sadari bahwa movie ini adalah lebih kepada beginning dan asal usul tentang Xuan Zang yang merupakan sami dalam cerita Journey To The West.

Tetapi mengapa pula tajuk kecil movie ini adalah Conquering The Demons? Ini bukanlah berdasarkan jalan cerita Miss Duan dan Xuan Zang yang ingin menangkap demons, tetapi lebih kepada Xuan Zang yang ingin meng'conquer' ketiga-tiga demons yaitu siluman air, siluman babi dan siluman kera menjadi pengikutnya. Dan satu lagi hal menarik dalam film ini adalah, Film ini menceritakan kisah bagaimana demon-demon tersebut bisa menjadi jahat. Tetapi ia memberi persepsi kepada semua pihak bahwa setiap manusia yang jahat, tetap ada baik dalam hatinya.

Berikut trailer Journey to the West: Conquering the Demons




No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages