Terobosan sel induk biologis karena hasil peneliti embrio tanpa telur atau sperma - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Terobosan sel induk biologis karena hasil peneliti embrio tanpa telur atau sperma

Share This

Kami mengambil selangkah kedepan menciptakan kehidupan di dalam laboratorium

embrio tanpa sperma dan telur
Peneliti mengumumkan sebuah terobosan biologis dengan mengembangkan sebuah embrio tanpa sperma maupun telur.

Menggunakan dua jenis berbeda dari sel induk, sebuah tim peneliti dengan kontroversial mengembangkannya ke dalam tahap awal manusia dalam cawan petri.

Penelitian khusus ini membuka pintu untuk kemungkinan membuat embrio identik yang dapat kemudian di panen untuk lebih banyak lagi sel induk - meneruskan putaran tanpa batas.

Itu bisa memungkinkan penelitian lebih lanjut pada perawatan medis sebaik memberi cahaya pada kenapa beberapa embrio gagal mengembang dalam rahim.

Tapi itu juga bisa mendapatkan keluhan dari sebagian yang melihatnya sebagai mempermainkan Tuhan.

Penelitian dilakukan oleh peneliti dari MERLN Institute di Masstricht University dan Hubrecht Institude (KNAW) di Belanda.

"Penelitian kami membantu untuk memahami jalan sempurna yang embrio dini harus butuhkan untuk perkembangan yang sehat," dikatakan Dr. Nicolas Rivron yang memimpin tim ilmiah.

Profesor Clemens van Blitterswijk, pimpinan departemen di MERLN Institude of Maastricht University, menambahkan: 'Penelitian ini membuka jalan pada sebuah mata pelajaran biomedis baru.

"Kami dapat membuat jumlah banyak model embrio dan membangun wawasan dengan secara sitematis menguji teknik medis baru dan obat-obatan yang memungkinkan. Itu juga secara dramatis mengurangi kebutuhan untuk percobaan hewan.

Tidak ada bahaya dari ilmu ini menyebar pada dunia kloning manusia - praktiknya dijadikan ilegal di Eropa oleh resolusi parlemen tahun 1997.

Sebaliknya itu mungkin menciptakan proses di bidang pengujian obat dan penelitian terhadap ketidaksuburan.

Seperti yang dijelaskan University of Masstrict, embrio muda adalah sebuah bola berongga dibentuk oleh kurang dari seratus sel.

Itu terdiri dari lapisan luar sel, bakal plasenta, dan sebuah gugus kecil dalam sel, bakal embrio. Bentuk sel induk menunjukkan bagian dalam dan luar ini  pertama kali diolah secara bebas dan secara besar-besaran berkembang biak di dalam laboratorium.

Menggunakan teknologi mesin peneliti kemudian mengumpulkan mereka dalam lingkungan yang diciptakan kembali yang memicu percakapan dan pengaturan diri mereka.

University mengatakan bahwa dengan memahami percakapan molekuler ini, itu akan "membuka perspektif baru untuk memecahkan masalah ketidaksuburan, kontrasepsi, atau penyakit orang dewasa yang dimulai oleh cacat kecil di dalam embrio" seperti diabetes atau penyakit kardiovaskular.

Apa itu sel induk?


Sel induk dewasa penting untuk memelihara jaringan seperti darah, kulit, dan usus yang mengalami perputaran terus-menerus, begitu juga untuk membangun otot baru ketika diperlukan.

Mereka sibuk didalam sumsum tulang belakangmu misalnya, dimana mereka membuat 100 juta sel darah baru yang dibutuhkan manusia setiap harinya.

Janin dan embrio yang berkembang memiliki sel induknya mereka. Sel induk "embrio" secara khusus kuat karena mereka "berpotensi majemuk". Ini berarti bahwa mereka dapat merubah diri mereka menjadi jenis sel lain di dalam tubuh.

Peneliti dan dokter sangat tertarik pada sel induk berpotensi majemuk karena kemampuan mereka untuk berkembang biak dan merubah diri mereka menjadi jaringan lain membuat mereka sebuah cara revolusioner yang berpotensi  untuk mengobati penyakit.

Jenis obat baru ini bisa melibatkan sel induk berpotensi majemuk dipakai untuk menciptakan jaringan baru yang sehat untuk pasien yang menderita penyakit kemunduran seperti multiple sclerosis, alzheimer, dan penyakit neuron motorik.

Sel induk dewasa berpotensi majemuk


Pada 2006, peneliti Jepang Shinya Yamanaka menemukan sebuah cara untuk mengambil sel kulit dewasa dan mengubahnya enjadi sel induk berpotensi majemuk.

Kerjaannya dibangun setelah kerja dari peneliti lainnya termasuk ahli biologi perkembangan Inggris Sir John Gurdon dan pencipta Dolly, sang domba, Sir Ian Wilmut.

Yamanaka dan Gurdon diberikan penghargaan Nobel untuk Fisiologi atau Pengobatan pada 2012 untuk penemuannya.

Penerobosan itu memungkinkan produksi 'sel induk berpotensi majemuk dipaksa (induced Pluripotent Stem cells)' atau sel-sel iPS tampak tiba-tiba membuat mimpi orang-orang tentang penggunaan terapi pembaruan menjadi nyata.

Banyak peneliti sangat optimis bahwa Yamanaka akan membuat pengobatan semacam itu menjadi lebih mudah.

Tidak hanya sel iPS akan membuat jaringan baru yang mungkin memiliki genetik yang sama seperti pasien, menghindari masalah penolakan, mereka juga akan menghindari kecemasan etis yang mengurung pemakaian sel induk embrio.

Apakah sel induk telah mengubah dunia?


Dua belas tahun telah dilewati dan sebagian besar terapi luar biasa dijanjikan sel iPS terus dianggap masih jauh.

Pengobatan baru menggunakan sel iPS masih sangat sulit untuk berkembang, dengan terhentinya satu-satunya uji klinis menggunakan sel pada tahun 2015, setelah hanya satu pasien yang menerima pengobatan.

Satu masalah adalah bahwa sel iPS adalah yang mereka tidak selalu berkembang dengan benar, dan dapat memelihara sebuah 'memory' dari sejarah mereka sebagai sel jenis berbeda.

Itu tidak semua buruk juga, sel iPS dapat menawarkan cara bagus untuk membuat jaringan manusia dalam laboratorium dan menyediakan sebuah jendela untuk memahami perkembangan manusia, penyakit manusia dan adalah cara bagus untuk menguji obat baru.

sel iPS telah merubah dunia sains.

Mereka telah membuat pengaruh besar pada laboratorium sains dan para peneliti terus bekerja pada banyak saintifik dan peluang medis yang ditawarkan sel kuat ini.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages