10 Bahaya Tersembunyi dari Suplemen Vitamin - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

10 Bahaya Tersembunyi dari Suplemen Vitamin

Share This

10 Bahaya Tersembunyi dari Suplemen Vitamin


Suplemen makanan memang banyak mengandung bahan-bahan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti vitamin, mineral, jamu, susu, glucosamin yang dikemas dalam berbagai bentuk seperti pil, kapsul, tablet, serbuk, softgel dan cair. Namun bagaimana pun produk-produk tersebut tetap diolah menggunakan mesin dan bantuan bahan kimia sebagai bahan pengawet sehingga tidak menutup kemungkinan suplemen makanan juga tidak baik jika dikonsumsi sebagai pengganti makanan pokok sehari-hari.

1. Seplemen itu bukannya bebas resiko

Menurut Consumer Reports, FDA 6.300 orang yang mengalami efek samping serius dikarenakan penggunaan suplemen diet antara tahun 2007 - 2012. Selain itu ada 10.300 kasus efek samping serius, 2.100 kasus pengguna yang harus diopname, 1.000 kasus cedera atau menderita penyakit serius, 900 kasus pengguna masuk UGD dan 115 kasus meninggal dunia karena penggunaan suplemen.

2. Sejumlah Suplemen Itu Sebenarnya Obat Resep

Banyak dari produk yang ditarik FDA mengandung bahan aktif yang sama dengan obat-obatan yang diresepkan seperti sildenafil (Viagra) dan sibutramine (obat penurun berat badan Meridia yang ditarik dari pasar pada 2010 karena menimbulkan risiko serangan jantung dan stroke). FDA pun telah menerima laporan adanya kasus gagal ginjal, pembekuan darah dalam paru-paru serta kematian yang dikaitkan dengan suplemen yang telah terkontaminasi dengan bahan obat-obatan.

3. Anda Bisa Saja OverDosis Vitamin

Walaupun hanya suplemen tetap aja bisa menyebabkan overdosis. Sebab Vitamin A,D,E,dan K dalam dosis besar dapat menyebabkan masalah kesehatan dan bisa mengganggu konsumsi obat-obatan resep pada seseorang.

Over vitamin A dapat menyebabkan gagal hati atau bahkan kematian. Kebanyakan asupan Vitamin D dapat menyebabkan penurunan berat badan yang tidak sehat, nyeri tulang, muntah, diare dan masalah otot.

Overdosis Vitamin E bisa meningkatkan resiko pendarahan dan terlampau banyak konsumsi Vitamin K juga berbahaya karena bisa mendatangkan penyakit hati atau ginjal. Overdosis zat besi dari suplemen juga merusak fungsi organ dan menyebabkan kematian jika tisak diobati.

4. Anda Tak Bisa Bergantung Pada Label Peringatan

Consumer Reports meninjau beberapa label dari 14 jenis suplemen yang terdiri dari 233 produk dari sejumlah toko di New York City dan menemukan banyak inkonsistensi. Beberapa suplemen memberikan peringatan bila anda pernah mengidap kondisi medis tertentu sebelumnya, namun tidak memberikan keterangan spesifik tentang kondisi medis yang dimaksud. Label suplemen lain menyebutkan adanya efek samping yang mungkin terjadi, tanpa memberikan detail efek samping seperti apa.

5. Tak Ada Buktinya Vitamin Menyembuhkan Penyakit

Hindari suplemen diet yang menjanjikan bisa menyembuhkan penyakit berat karena hal ini tidak diperbolehkan FDA.
Federal Trade Commission pernah menggugat lebih dari 100 jenis suplemen yang membuat klaim tentang efektivitas suplemen seperti ini.

6. Hati-hati Membeli Suplemen dari Toko Obat Herbal

Ketika Consumer Reports mengunjungi sejumlah toko obat herbal di New York dan meminta saran obat untuk diabetes, tekanan darah tinggi dan impotensi, penjaga toko menawarkan berbagai jenis obat herbal dan instruksinya. Namun mereka tidak memberikan informasi terkait efek samping atau risiko dari obat herbal tersebut.

7. Vitamin Tak Terbukti Menurunkan Resiko Kanker dan Penyakit Jantung.

Pil omega-3 dan antioksidan tak bisa menurunkan risiko kanker dan penyakit jantung, meskipun banyak orang yang berpikir begitu. Studi terbaru tak hanya meragukan efektivitas suplemen pelindung ini tetapi menduga suplemen ini justru bisa meningkatkan risikonya.

8. Tersedak dan Iritasi Kerongkongan

Blumin juga mengatakan bahwa pil-pil tersebut bisa mengiritasi kerongkongan dan menyebabkan kejang sehingga pilnya akan mentok dan memberikan sensasi seperti tersedak.

Solusi:
"Terkadang yang Anda perlukan hanyalah menelannya sekali lagi atau minum air yang banyak untuk menurunkan pilnya," ujar Blumin.

9. Produk Alami Belum Tentu Baik

Meski pada kemasan vitamin Anda tertera label 'organik' tapi tidak menutup kemungkinan obat ini juga telah dibuat di sebuah laboratorium.
Jika Anda memilih untuk mengonsumsi vitamin, obat herbal atau suplemen lainnya, carilah tanda 'USP Verivied' yang berarti suplemen ini memenuhi standar kualitas, kemurnian dan potensinya.

10. Mungkin Anda Tak Butuh Suplemen Sama Sekali

Banyak nutrisi yang bisa didapatkan dengan mudah lewat alam dan Anda tak perlu sebuah label untuk membuktikannya.

Jika pola makan Anda sudah mengandung komposisi seperti buah-buahan, sayuran, sereal, susu dan protein maka Anda takkan mendapatkan manfaat tambahan jika mengonsumsi vitamin tertentu.

-Makanlah makanan sehat dan seimbang-



No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages