Alasan Narsisisme dan Harga Diri yang Tinggi Tidaklah Sama, Menurut Sains - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Alasan Narsisisme dan Harga Diri yang Tinggi Tidaklah Sama, Menurut Sains

Share This

narsis dan harga diri

Alasan Narsisisme dan Harga Diri yang Tinggi Tidaklah Sama, Menurut Sains

Harga diri yang baik, atau obsesi diri?  Ada perbedaan utama yang harus kamu ketahui, dikatakan Jessica Tracy, PhD, Penulis Take Pride: Kenapa Kesalahan Paling Mematikan Memegang Rahasia Kesuksesan Manusia.

Kita semua tahu seseorang yang berjalan pada garis tipis antara perasaan bagus tentang dirinya dan menjadi pemimpin besar dari pawai "Bukankah saya luar biasa?". Jika kamu berpikir apakah mereka punya harga diri yang baik atau mereka mennyentuh melewati wilayah narsisis, minta mereka untuk menjelaskan bagaimana perasaan mereka saat momen paling bangga mereka.

Orang dengan harga diri yang baik mengalami kebanggaan yang biasanya berisi gambaran usaha yang membawanya pada tujuan - narsisis akan menjelaskan ketidakterimaaan, melebihi atas kebanggaan, sering karena mereka berpikir mereka luar biasa dengan alami. Jessica Tracy, PhD, seorang profesor psikologi di University of British Columbia yang menghabiskan banyak karirnya meneliti rasa kebanggaan, menemukan hubungan ini melalui jalannya beberapa penelitian.

"Perasaan kebanggaan asli berhubungan dengan memiliki harga diri yang tinggi, sedangkan kebanggan yang angkuh berhubungan dengan ciri narsistik seperti hak, arogan dan egotisme," dikatakan Tracy. Pikirkan kebanggaan asli seperti yang kamu rasakan saat kamu menghabiskan berjam-jam untuk presentasi kerja yang berjalan sungguh bagus, dan kebanggaan angkuh seperti yang dibanggakan rekan kerja yang tidak membantu tapi mendapat kredit yang sama.

Jenis kebanggaan yang positif bisa luar biasa mendorong. Satu contoh sederhana adalah murid-murid yang tidak senang dengan nilai ujian akhir mereka yang belajar belajar lebih keras untuk ujian selanjutnya, dan itu bisa membantu kamu mencapai berbagai jenis tujuan, dari melakukan tiga-kali-seminggu latihan menempel anggaran belanja jadi kamu bisa menghemat untuk sebuah down payment. "Kita menemukan tidak ada kerugian dengan kebanggaan asli," dikatakan Tracy. "Orang ini, pada rata-rata, sukses, kreatif, mereka memiliki hubungan yang bagus, dan orang-orang akan mencari mereka."

Bandingkan itu dengan kebanggaan angkuh, dan kenyataan bahwa orang yang memamerkannya, menurut Tracy, tidak memiliki hubungan yang bagus, dan orang umumnya tidak suka atau menyeganinya. (Mengejutkan, ya kami tahu.)

Kamu mungkin bertanya berasal darimana gagasan ada dua jenis kebanggaan ini. Tracy dan rekan kerjanya meminta orang-orang untuk merincikan setiap kata yang mereka kaitkan dengan kebanggaan, termasuk "berbakat, percaya diri," "egois, pembenaran diri."

Setelah orang itu pergi dan mengisi kata-kata yang tersisa ke dalam program komputer, para peneliti mendapat dua kelompok berbeda dari kata-kata yang berhubungan dengan kebanggaan, "satu dengan hubungan positif dan satu lagi negatif," dikatakan Tracy. "Itu menjelaskan bahwa orang sebenarnya berpokir tentang kebanggaan dalam dua cara yang berbeda."

Itu memungkinkan untuk membelokkan dari kebanggaan jenis baik menjadi yang tidak begitu baik, dikatakan Tracy, yang menimbulkan pertanyaan bagaimana kita menjaga itu terjadi. Strateginya: Fokus pada apa yang kamu selesaikan untuk mendapat perasaan bangga itu dan tidak pada perasaan itu sendiri.

"Jika kamu hanya terpaku pada perasaan itu, itu menjadi gampang untuk menginginkannya tanpa melakukan kerja keras, untuk menemukan cara lebih mudah, seperti atlit yang berusaha untuk menang," dikatakan Tracy. Dan ketika kamu melihat orang lain memamerkan versi yang tidak-begitu-menyanjung, itu dapat menyakiti untuk mengingatkan dirimu bahwa narsisisme tidak terlihat bagus pada siapapun, termasuk kamu.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages