Sinopsis Film Alice Through the Looking Glass (2016) - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Sinopsis Film Alice Through the Looking Glass (2016)

Share This

Sinopsis Film Alice Through the Looking Glass (2016)


Masih ingat dengan kisah Alice in Wonderland? Klik di sini untuk baca sinopsis Alice in Wonderland. Kini cerita terbaru dari putri cantik tersebut bisa kamu tonton dalam film “Alice Through the Looking Glass“.

Alice Through the Looking Glass (2016) merupakan film Hollywood yang bertemakan fantasi dan petualangan, layak ditonton bersama keluarga. Film yang disutradarai oleh James Bobin, dan naskah film yang ditulis oleh Linda Woolverton. Dengan Taglinenya “This Spring, it’s time for a little madness”.

Alice Through the Looking Glass (2016) diadaptasi dari novel tahun 1871 dengan judul Through the Looking-Glass and What Alice Found There yang merupakan sequel dari novel sebelumnya “Alice’s Adventures in Wonderland” (1865), karangan dari Lewis Carrol (Charles Lutwidge Dodgson).

Film ini merupakan sequel dari film pertama yang berjudul Alice In Wonderland (20100 yang diperankan oleh aktor dan aktris ternama seperti Johnny Depp, Anne Hathaway, Mia Wasikowska, Helena Bonham Carter yang tetap berperan difilm keduanya dan akan ditambah pemain baru seperti Sacha Baron Cohen dan Rhys Ifans.

Alan Rickman (berperan sebagai Absolem) meninggal dunia empat bulan sebelum film ini rilis. Jadi, ini menjadi voice-over terakhirnya sebelum meninggal. Walt Disney Pictures juga mempersembahkan film Alice Through the Looking Glass untuk Alan Rickman.

Penasaran dengan kisah Alice selengkapnya?. Lanjut saja lihat kebawah untuk membaca kelengkapannya.

Sinopsis Lengkap Film Alice Trough the Looking Glass 2016


Alice adalah seorang kapten kapal wanita di London, ketika berada di laut cina ia di serang oleh beberapa kapal yang memintanya untuk menyerahkan diri, akan tetapi Alice tentu saja tak mau memberikan kapal peninggalan mendiang ayahnya. Alice berusaha sekuat tenaga untuk mempertahankan kapalnya. Kapal Alice terkena beberapa tembakan meriam, Di depan kapal Alice ia melihat daratan karang yang tak mungkin ia lewati menggunakan kapalnya, Alice mempunyai ide untuk memiringkan kapalnya agar dapat meloloskan diri, Alice membentangkan semua layar agar layar mampu membuat kapalnya menjadi miring, Alice berhasil memiringkan kapal dan ia berhasil lolos.

Usai berhasil lolos Alice menuju ke London untuk pulang kerumah dan bertemu dengan ibunya. Ketika berada di London Alice tidak menyadari seekor kupu-kupu bernama Absolem (Alan Rickman—penampilan terakhirnya sebelum meninggal) dan menuntunnya menuju ke wonderland.) mengikutinya, sesampainya di London ternyata Hamish (Leo Bill) menjadi pewaris tahta raja Ascot dan kini menikahi Alexandra (Joanna Bobbin), akhirnya Alice bertemu dengan ibunya Helen Kinsleigh (Lindsay Duncan) dan menceritakan tentang petualangan yang Alice alami ketika berlayar.

Saat malam tiba Alice mengunjungi pesta yang di adakan di kediaman Hamish bersama ibunya, didalam pesta semua orang tertuju kepada Alice karena menurut mereka pakaian yang Alice kenakan terlalu kuno. Hamish menyambut Alice dan memperkenalkan Alexandra istrinya kepada Alice. Alice meminta untuk bertemu dengan para dewan kerajaan bahwa ia akan bepetualang lagi bersama kapalnya, akan tetapi Hamish menegaskan bahwa Alice tidak akan pernah berlayar lagi karena kini kapal Alice menjadi milik Hamish karena sebuah perjanjian yang di buat ibunya tanpa sepengetahuan Alice.

Alice sangat kecewa kepada ibunya karena membiarkan Hamish untuk memiliki kapal mendiang ayahnya, sang ibu segera menghampiri Alice dan mencoba untuk menjelaskan bahwa yang ia lakukan demi kebaikan Alice karena ia tak mau lagi Alice harus bepergian berlayar karena nyawa Alice bisa terancam kapan saja. Alice tetap tidak bisa menerima alasan yang di katakan oleh ibunya, Alice pergi meninggalkan ibunya dan ia pergi ke taman dan duduk berdiam diri merasa sangat kecewa kepada ibunya.


Ketika sedang melamun Absolem menghampirinya dan mengatakan beberapa kata dan pergi. Alice mengejar Absolem dan mereka berada di kamar Hamish, Absolem pergi menembus sebuah cermin dan Alice menyusulnya,


Alice merasa bahagia akhirnya ia bisa kembali ke Wonderland dan bertemu beberapa kawan lamanya. Absolem memberitahu bahwa terjadi sesuatu di Wonderland. Alice bertemu dengan kawan-kawan lamanya, Bayard (Timothy Spall), Thackery (Paul Whitehouse), Chesire Cat (Stephen Fry), Mallymkun (Barbara Windsor) dan Twedledee / Twedledum (Matt Lucas).


Mirana (Anne Hathaway) memberitahu bahwa Hatter sahabat Alice akhir-akhir ini sering bertingkah aneh dan Chesire Cat memberitahu mungkin hanya Alice yang dapat menyelamatkan Hatter, kawan-kawan Alice memberitahu Hatter berubah ketika ia menemukan sebuah kertas pola topi yang pertama Hatter buat, mungkin saja Hatter kembali teringat insiden ketika di hari “Horrorefico” dimana keluarga Hatter meninggal akibat serangan seekor naga besar. Alice mencoba untuk menemui Hatter, akan tetapi ketika ia mengetuk Hatter langsung memerintahkan pengetuk pintu pergi. Ketika menjelaskan bahwa Alice yang mengetuk Hatter langsung membukakan pintu, Hatter mencoba enjelaskan bahwa ia menemukan sebuah topi kertas buatan Hatter yang selalu di bawa keluarganya dan Hatter meyakini bahwa keluarganya masih hidup.


Alice tak mempercayai bahwa keluarga Hattermasih ada karena Hatter sendiri yang memberitahunya bahwa keluarganya tewas karena semburan naga, Hatter langsung berubah dari sikap ramah menjadi agak muram karena Hatter merasa Alice tak mempercayainya. Hatter langsung meminta Alice untuk pergi dari rumahnya. Alice kemudian pergi menuju Mirana dan ia meminta harus melakukan sesuatu karena keadaan Hatter semakin rumit, Mirana kemudian memberitahu sebuah cara dan mungkin Alice bisa menyelamatkan keluarga Hatter dari serangan naga. Alice harus kembali ke masa lalu menggunakan “Chronosfir” yang berada dalam sebuah jam.

Alice memasuki sebuah pintu dari sebuah jam untuk mencoba menemukan Chronosfir yang bisa membuat Alice untuk kembali ke masa lalu. Ketika usai melewati pintu tersebut Alice melihat sebuah jembatan besar yang berputar, dan di tengah jembatan tersebut terdapat sebuah istana. Ternyata jembatan tersebut merupakan bagian dari penunjuk waktu sebuah jam. Alice mencoba mencari seseorang yang mungkin bisa membantunya.


Ketika melewati lorong Alice melihat seseorang berbadan tegap bernama Time (Sacha Baron Cohen), Time adalah seorang pengendali waktu yang mampu menentukan hidup dan mati seseorang dari ruangan jam yang ia kuasai. Alice mencoba berbicara kepada Time agar Alice bisa kembali ke masa lalu dan menyelamatkan keluarga Hatter. Namun Time tak memberikan kesempatan untuk Alice namun Time memperlihatkan jam raksasa yang mengendalikan semuanya. Time memerintahkan anak buahnya Wilkins (Matt Vogel) agar mengarahkan Alice kembali pulang, akan tetapi ketika Wilkins sudah berada di gerbang, Wilkins di panggil oleh Time karena harus menyambut Iracebeth (Helena Bonham Carter) kekasihnya.

Alice pun tak jadi pulang ke wonderland dan ia terkejut melihat Iracebeth, Alice memanfaatkan keadaan ketika semua lengah dan ia langsung pergi menuju jam raksasa dan mencari Chronosfir. Alice akhirnya menemukan Chronosfir akan tetapi setelah Alice mengambil Chronosfir tiba-tiba jam raksasa tersebut terlihat seakan-akan berhenti. Time menyadari bahwa Chronosfir tidak berada di tempatnya. Iracebeth melihat Alice dan ia pun kesal karena di sequel pertama Iracebeth gagal mendapatkan mahkota rajanya karena Alice. Para anak buah Time mengejar Alice, Alice terpeleset dan menjatuhkan Chronosfir. Ketika menjatuhkan Chronosfir tiba-tiba Chronosfir menjadi besar dan menjadi sebuah mesin waktu. Tanpa membuang waktu Alice langsung menaiki Chronosfir dan mencoba untuk menjalankannya. Dunia Wonderland kini sedikit berbeda karena Chronosfir tidak berada di tempatnya.

Time mencoba mengejar Alice ketika Alice masih berada di ruang waktu dengan menggunakan kapalnya. Time menabrak Alice dan mereka terlempar di tempat yang berbeda. Alice berhasil kembali ke masa lalu dan ia menemukan Hatter ketika kecil. Hanya Alice yang tidak berasal dari Wonderland yang bisa melakukan perjalanan waktu karena bila orang yang berasal dari Wonderland mengendalikan Chronosfir dan bertemu dengan dirinya sendiri di masa lalu, maka sejarah akan rusak dan menghancurkan semua yang berada di wonderland.

Alice dan Hatter menghadiri acara penobatan ratu baru. Iracebeth di nobatkan sebagai ratu, akan tetapi ketika mahkota akan di pakaikan, mahkota tersebut tidak muat kepadanya. Iracebeth meminta agar di paksakan namun yang ada mahkota tersebut hancur oleh rambut keras Iracebeth. Semua warga yang menyaksikan menertawakan kejadian tersebut termasuk Hatter. Iracebeth murka dan mencaci semua penduduk yang menertawakannya.

Sang raja ayah Iracebeth meminta agar Iracebeth menghentikan ketidak sopanannya dan sang raja memutuskan sang ratu akan di wariskan kepada Mirana. Mirana adalah adik dari Iracebeth. Mirana mencoba menolak menjadi pewaris tahta, namun Iracebeth langsung marah kepada Mirana dan Iracebeth menyatakan akan balas dendam kepada keluarga Hatter karena telah mempermalukannya.

Iracebeth meninggalkan ruangan tersebut sedangkan ayah Hatter memarahi Hatter karena telah membuat Iracebeth murka karena menertawakannya. Ketika Hatter pergi Alice mengejar dan mencoba menjelaskan bahwa Hatter harus kembali kepada keluarganya, karena keluarga Hatter dalam bahaya. Hatter sudah tak memperdulikan lagi keluarganya namun Alice tidak menyerah untuk membuju Hatter. Hatter meninggalkan Alice begitu saja.


Alice pergi menemui ayah Hatter dan mencoba memperingatinya namun tetap saja tak mendengarkan saran dari Alice. Alice mencoba kembali ke masa lalu bahkan lebih jauh dari sebelumnya dan ia menyadari bahwa keluarga Hatter masih hidup dan ketika Alice mengetahu hal tersebut, tiba-tiba Time datang dan mencoba menghentikan Alice. Alice sudah kebingungan tak bisa menghindari Time. Setelah berjalan mundur mencoba menghindari Time, Alice melihat cermin dan ia pergi ke cermin tersebut dan kembali ke dunia nyata.


Ketika kembali Alice sudah berada di sebuah rumah sakit jiwa dan ketika ia sadar sang ibu mengatakan bahwa Alice selalu berbicara tentang Chronosfir dan bersembunyi di kolong kasurnya. Ketika akan menerima suntikan dari dokter Alice mencoba melarikan diri dan menyuntikan suntikan tersebut kepada sang dokter. Alice mencuri kuda dan ia pergi ke bawah kasur dan membawa Chronosfir. Alice langsung pergi ke tempat dimana kejadian Horrorefico untuk menyelamatkan keluarga Hatter. Alice terlambat karena ternyata ketika naga menyemburkan apinya kepada keluarga Hattter ternyata di lindungi oleh prajurit Iracebeth dan keluarga Hatter di bawa oleh Iracebeth.


Alice kembali ke masa sekarang namun keadaan Hatter sudah semakin lemah, rambut Hatter pun memutih dan mungkin ia akan pergi selamanya. Alice mencoba untuk membuat Hatter kembali mendapatkan kekuatannya. Setelah Alice mengatakan bahwa ia percaya kepada Hatter, Hatterpun terbangun dan berangsur normal.


Alice menceritakan semua yang ia lihat ketika menggunakan Chronosfir dan akhirnya mereka bergegas menuju istana Iracebeth. Alice dan Hatter di temani oleh teman-temannya bersama Mirana. Iracebeth menyadari bahwa Alice akan mendatanginya dan akan mencoba untuk menyelamatkan keluarga Hatter. Alice dan kawan-kawannya berada di kerajaan Iracebeth, namun terlalu banyak tangga yang harus di lewati. Alice dan yang lainnya berpencar untuk mencari jalan keluar yang tepat. Alice dan Hatter berhasil menemukan tangga yang benar dan mereka menuju ruangan dimana keluarga Hatter di sekap.


Hatter ketika berada di kamar tersebut tak menemukan apapun hingga ia melihat sebuah bingkai foto yang berbentuk topi. Ketika Hatter menghampiri bingkai tersebut, ternyata keluarganya di buat menjadi kecil oleh Iracebeth. Iracebeth yang memantau di luar kastil memakan hidung pelayan kesayangannya, karena sebagian besar pasukan yang berada di kastil adalah kumpulan para sayur-sayuran. Ketika Alice dan Hatter menemukan keluarga Hatter, Iracebeth datang bersama pasukannya dan memenjarakan Alice dan teman-temannya.


Iracebeth merebut Chronosfir yang berada di tangan Alice dan menggunakannya untuk kembali ke masa lalu di mana di masa kecilnya Iracebeth terjatuh dengan keras dan membuat kepalanya seperti sekarang ini. Sebelum mereka berangkat Time memperingatkan karena terlalu beresiko dan bisa membuat hancur wonderland, Time semakin lemah karena terlalu lama tidak berada di tempat semestinya. Alice mencoba untuk mengejar Iracebeth menggunakan kapal waktu Time agar tidak terjadi kekacauan. Akan tetapi Iracebeth berteriak dan bertemu dirinya ketika kecil dan membuat dirinya menjadi batu.


Alice membawa patung Iracebeth bersama Mirana dan mencoba kembali ke masa sekarang. Akan tetapi ketika menuju pulang Alice di kejar oleh waktu yang berubah menjadi batu karena Iracebeth telah melakukan kesalahan dan membuat semuanya hancur. Alice berhasil kembali ke istana Time dan mencoba untuk mengembalikan Chronosfir ke tempatnya. Satu persatu teman-teman Alice menjadi batu dan akhirnya Alice berhasil mengembalikan waktu seperti semula. Semua teman-temannya yang menjadi batu kini normal kembali.

Ketika keadaan kembali normal Mirana memberikan sebuah sihir agar keluarga Mirana kembali menjadi normal. Betapa senangnya Hatter kembali dengan keluarganya. Alice meminta maaf kepada Time karena ia sudah mencuri Chronosfir dari tangannya. Time pun menerima alasan Alice dan ia juga berterima kasih karena Alice sudah menyelamatkan semua yang berada di Wonderland dan kembali normal. Iracebeth kembali normal dan Mirana meminta maaf karena kesalahan yang ia lakukan semasa kecil yang mengakibatkan Iracebeth terjatuh dan membentur tembok kepalanya.
Iracebeth dan Mirana kembali menjadi saudara yang akrab dan harmonis.

Alice mengucapkan perpisahan kepada semua warga wonderland dan ia kembali ke dunia nyata. Ketika sudah melewati cermin betapa terkejutnya Alice karena ia kembali dimana masa sebelum ibunya menanda tangani surat dari Hammish untuk menyerahkan kapalnya. Alice datang di saat yang tepat karena saat itu sang ibu mencoba menanda tangani surat tersebut. Alice mencoba meyakinkan ibunya karena kapal yang dimilikinya sekarang adalah satu-satunya peninggalan dari almarhum ayahnya. Sang ibu pun memutuskan untuk tidak menanda tangani dan ia memilih untuk berlayar bersama Alice anaknya.

Review Film Alice Through the Looking Glass

Dari sisi naskah, Alice 2 sangatlah mentah. Film ini tidak tahu apa yang harus diceritakan dan mengapa harus diceritakan. Ketika “what” dan “why” tidak memiliki definisi sejak awal, ketidakjelasan-demi ketidakjelasanlah yang akan menguasai. Pada akhirnya, langkah gegabah diambil, yaitu menggunakan formula penceritaan perjalanan waktu. Formula ini tidaklah salah kalau memang kerangkanya sudah matang, logikanya sudah jalan. Namun, dengan kondisi yang masih serba kebingungan, plot perjalanan waktu pasti malah menjadi bumerang. Terbukti di Alice 2, alih-alih sukses memberikan kesan “mind-blowing” dengan membawa kalimat sakti “masa lalu tidak bisa diubah”, justru plotnya menjadi meh dan keteteran.

Ditambah, gagasan terbesar yang coba dibawa, yaitu rasa percaya satu sama lain, gagal dieksplor karena bercabang di tengah durasi hingga akhir. Bahasan tentang pentingnya waktu dan berharganya keluarga saling tubruk. Langkah ini membuat dialog yang ada jadi nampak menggurui dan tidak jarang berujung pointless.

Dampaknya, karakter-karakternya tidak bisa tampil kuat dan meyakinkan. Bahkan untuk karakter semacam Time (Sacha Baron Cohen) dan Iracebeth (Helena Bonham Carter) yang tergolong aman saja, keduanya masih menampilkan performa tanpa karisma kuat–terutama Ratu Merah yang gagal melanjutkan atmosfer Alice in Wonderland. Karisma di sini bukan dalam bentuk idealis, perlu dicatat bahwa franchise Alice menjadi bernyawa karena para karakternya nampak janggal. Menonton Alice 2 semacam kita melihat berbagai karakter yang menggunakan kostum familiar, namun personanya sama sekali lain.

Bagian yang paling menyebalkan dari “Alice Through the Looking Glass” adalah nyaris tidak adanya dampak apa pun yang saya rasakan sebagai penonton. Film ini datar dan ‘pucat’ di sepanjang durasi. Ngantuk, sudah pasti. Dan lagi, saya tidak merasakan emosi apa pun selama menontonnya. Entah itu sedih, kehangatan, tertawa, tegang, dan lainnya.

Berikut Trailer Film Alice Through the Looking Glass (2016)


No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages