Sinopsis Film: The Eye 2 Renaissances (2004) - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Sinopsis Film: The Eye 2 Renaissances (2004)

Share This

Sinopsis Film: The Eye 2 Renaissances (2004)

Sebagaimana ghairahnya Hollywood menghasilkan filem adaptasi komik, Asia pula dengan genre seramnya yang cukup popular dan selalunya beroleh sambutan yang baik sekitar rantau ini. Setiap tahun film-film dari genre ini dilihat membanjiri pawagam negara kita. Contohnya ialah The Eye 2, karya adik beradik Pang setelah kejayaan besar film The Eye beberapa tahun sebelumnya. 

Judul Filem : The Eye 2
Sutradara : Oxide Pang Chun, Danny Pang
Lakonlayar : Jojo Hui
Genre : Horror
Negara : Hong Kong
Bahasa : Mandarin/Thai
Pelakon : Shu Qi, Jesdaporn Pholdee, Eugenia Yuan.

Percaya dia ditolak oleh pacarnya Sam, Joey mencoba bunuh diri dengan pil tidur, tetapi ia sembuh setelah perutnya dipompa dengan penghisap racun. Ketika dia berharap untuk sebuah kehidupan baru, dia menemukan bahwa dia hamil. Disiksa oleh pikiran aborsi dan tidak dapat menghubungi Sam, Joey menemukan dirinya menjadi delusi dan emosional yang tidak stabil.

Joey mulai melihat roh-roh orang mati, dan juga merasa dikuntit oleh seorang wanita hantu misterius. Dia percaya hantu ingin menyakiti bayi yang belum lahir. Sampai cerita terungkap, ditemukan bahwa hantu itu adalah istri Sam yang bunuh diri dengan melompat di depan sebuah kereta yang sedang melaju. Dia sekarang menunggu kelahiran bayi Joey sehingga ia dapat bereinkarnasi dalam dirinya.

Setelah menemukan ini, Joey akan membunuh dirinya dan bayinya daripada membiarkan wanita ini menjadi anaknya. Saat di rumah sakit, menunggu kelahiran anaknya, Joey melompat dari gedung, tapi terselamatkan, ia melahirkan dan pada akhirnya berdamai dengan situasinya.

Penjelasan psikiater adalah bahwa Joey merasa bersalah tentang bunuh diri istri Sam ini. Akhirnya dia menerima tanggung jawab ini, tidak lagi mengakui Sam dan menganggap ayah bayinya.

Saat Joey berjalan keluar dari rumah sakit, kamera merekam ruangan ibu melahirkan, masing-masing dengan hantu melayang di sisi mereka.

Review Film The Eye 2 Renaissances (2004)

Setelah ditonton sampai habis, Film The Eye 2 ini, bagaimanapun bukanlah sambungan kepada film pertamanya. Ia adalah satu cerita yang baru dengan watak-watak yang baru. Kali ini watak utamanya ialah Joey (Shu Qi) seorang editor majalah yang mendapati dirinya mengandung setelah memutuskan hubungan dengan bekas teman lelakinya Sam (Jesdaporn Pholdee). Ketika bercuti di Bangkok, Joey pernah mencoba membunuh diri namun usahanya gagal. Semenjak itu Joey selalu melihat hantu atau roh orang mati, namun Joey tidak benar-benar menyedarinya sampai kandungannya berusia sekitar enam bulan.

Klise? Mungkin ramai yang mempunyai tanggapan sebegitu. Watak Joey seolah-olah tidak banyak bedanya dengan watak Mun dari film The Eye 1 di mana keduanya mempunyai kemampuan untuk melihat hantu. Setelah menyadari kemampuan yang luar biasa mereka, kedua Joey dan Mun sentiasa terasa tertekan apabila sering dikejutkan dengan peristiwa yang menyeramkan. Namun sekiranya dilihat dengan teliti kita akan dapati perbedaan yang agak ketara antara kedua mereka. Satu-satunya kemampuan Mun yang tidak dipunyai oleh Joey ialah kemampuan melihat kehadiran "lembaga berpakaian hitam" saat sebelum kejadiannya "kematian". Ya! Mun mempunyai kemampuan untuk melihat kehadiran "Angel of Death" ataupun "Malaikat Maut". Berlainan pula dengan Joey yang tidak memiliki kemampuan tersebut, sebaliknya dia mampu melihat kehadiran "roh" sebelum wanita mengandung melahirkan anak. Ringkasnya tema film The Eye adalah "kematian" sedangkan The Eye 2 bertemakan "kelahiran".

Umumnya agama-agama wahyu seperti Islam dan kristian mempercayai kitaran hidup manusia berakhir dengan kematian, begitu juga dengan kepercayaan akan adanya hari kiamat yang menandakan segala pengakhiran untuk segala bentuk kehidupan. Sebaliknya, agama Buddha dan Hindu mempercayai konsep kelahiran semula... yang musnah akan diperbaharui, begitu juga dengan kehidupan manusia di mana yang mati dipercayai akan lahir semula dan menjalani kehidupan yang baru tanpa memiliki memori dari karma yang lepas. Di sini kita dapat lihat bahwa adik-beradik Pang mencoba mengupas falsafah Buddhisme mengenai kematian dan kelahiran semula dan menerapkannya sebagai teori dalam kedua filmnya ini.

Lazimnya wanita mengandung bersikap aneh. Menonton film ini kita seolah-olah diberitahu bahwa wanita mengandung sentiasa ditemani roh si mati yang bakal dilahirkan nanti sebagai bayi mereka. Suatu ketika dalam film ini Joey bertindak ganas terhadap seorang lelaki yang mencoba memperkosanya. Lelaki itu cedera parah di bahagian muka, namun anehnya Joey langsung tidak tahu atau sadar mengenai apa yang pernah dilakukanya terhadap lelaki tersebut. Apakah Pang Brothers ingin memberitahu bahwa perlakuan dan reaksi aneh wanita mengandung sebenarnya dipengaruhi oleh roh-roh yang menemani mereka?

Tidak seperti Mun yang memperolehi 'mata aneh' setelah pembedahan, sebab-sebab kenapa Joey bisa melihat hantu agak kabur. Mungkin ia pernah dijelaskan oleh "orang alim" yang ditemui oleh Joey di rumah jirat, sayangnya saya sendiri gagal mentafsirkannya. Saya kira judul film ini tidak cocok dengan 'The Eye 2' karena ceritanya langsung tidak ada kena-mengena dengan mata, mungkin lebih elok judulnya diberi sebagai "Pregnancy" atau sebarang nama yang lebih sesuai.

Film ini mungkin bukanlah sepenuhnya bagus, namun ia juga bukanlah film seram yang kosong semata-mata. Sebahagian besar penonton mungkin hanya akan bercerita tentang sejauh mana seramnya ia, sedangkan sebagian lagi mungkin memberikan reaksi negatif terhadap unsur klise yang ditonjolkan oleh The Eye 2. Tak banyak yang ingin menyelami konsep Buddhisme yang ingin dikupas oleh sutradara Danny dan Oxide Pang ini. Adik beradik Pang ini juga pandai bermain dengan simbolik dan visual. Penggunaan latar Thailand di permulaan film ini juga seolah-olah disengajakan sebagai signifikasi kepada "permulaan" atau "kelahiran" yang menjadi tema utama film ini,sedangkan penggunaan latar Thailand di penghujung film The Eye 1 pula seolah-olah signifikasi kepada "pengakhiran" atau "kematian" yang menjadi tema film tersebut. Kekuatan film ini juga banyak bergantung kepada lakonan Shu Qi yang lumayan bagus. Tidak salah dia masuki kategori aktris terbaik untuk Hong Kong Film Award atau Golden Horse Festival akan datang.

Berikut Trailer Film The Eye 2 Renaissances (2004)




No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages