Ekspor Indonesia Ke Vietnam Akan Berkurang Karena Peraturan Ini - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Ekspor Indonesia Ke Vietnam Akan Berkurang Karena Peraturan Ini

Share This

Ekspor Indonesia Ke Vietnam Akan Berkurang Karena Peraturan Ini

Presiden Joko Widodo (Jokowi), pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyn Xun Phc, di Taj Enclave Diplomatic Hotel, New Delhi, India, Jumat (26/1) pagi waktu setempat. Menurut presiden, ada dua hal utama yang dibahas dalam pertemuan tersebut, yaitu isu negosiasi pembatasan zona ekonomi eksklusif (EEZ) dan kebijakan Vietnam dalam menetapkan standar dan persyaratan untuk kendaraan impor di dalam negeri.

Presiden mengatakan bahwa untuk mematuhi kebijakan yang berlaku mulai Januari 2018, dibutuhkan banyak waktu dan biaya. Presiden menyatakan prihatin bahwa kebijakan tersebut berimplikasi pada gangguan kerjasama perdagangan kedua negara, yang telah meningkat selama tiga tahun terakhir.

"Saya melihat bahwa kebijakan tersebut dapat berdampak negatif terhadap ekspor Indonesia ke pasar Vietnam, terutama untuk kendaraan CBU, dan kendaraan yang CKD," kata Presiden Jokowi di Setkab, Sabtu (27/1).

Oleh karena itu, Presiden Jokowi telah meminta Perdana Menteri Vietnam untuk menawarkan kesempatan kepada Indonesia untuk menemukan peraturan dan kebijakan yang lebih terperinci.

"Saya mengharapkan pemerintah Vietnam memberi kesempatan kepada Indonesia untuk mempelajari lebih lanjut tentang kebijakan, standar dan peraturan ini, dengan mempertimbangkan perbedaan antar negara, serta menyediakan untuk transisi negara pengekspor," katanya.

Mengenai EEZ, Presiden Jokowi kembali menekankan pentingnya mempercepat finalisasi negosiasi delimitasi. Presiden berharap bahwa pembicaraan tersebut akan menciptakan stabilitas di perairan kedua negara, seperti mencegah insiden atau ketegangan di perairan.

"Dalam hal ini, saya menyambut baik kesepakatan yang ditandatangani di awal, dengan pembatasan wilayah EEZ pada bulan November tahun lalu. Kami telah meminta tim negosiasi kedua negara untuk segera mencapai pemahaman bersama mengenai pembatasan potensi delimitasi EEZ, "kata Presiden Jokowi.

Presiden juga berharap agar negosiasi EEZ juga bisa disertai dengan kerjasama yang lebih luas mengenai terorisme dan maritim.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages