Tips Agar Tidak Ditipu (Lagi) - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Tips Agar Tidak Ditipu (Lagi)

Share This

Tips Agar Tidak Ditipu (Lagi)


Manusia di umur 4 tahun rata-rata sudah belajar bohong, sampai dewasa pun mereka terbiasa dengan kebiasaan bohong itu, penelitian membuktikan 60% orang dewasa berbohong sekali tiap 10 menit bicara. Sisa 40% nya berbohong seminggu sekali. Karena sering berbohong, kita jadi susah mendeteksi kebohongan itu di sekitar kita.

Yang jadi masalah adalah kebohongan yang bisa merugikan kita dan membahayakan kita. Contohnya dibohongi pasangan, rekan bisnis, dan lain yang berhubungan dengan sakit hati.

Supaya lebih awas, coba perhatikan hal ini.

Kok Suaramu Tiba-tiba Jadi Lebih Tinggi?

Semua orang mempunyai sebuah ciri khas yang sudah tertanam di memori orang-orang yang sudah mengenal dia, termasuk intonasi suara. Jika ada intonasi suara yang berbeda kemungkinan ada sesuatu yang sembunyikan orang itu. Contoh nya saat diajak percakapan tiba-tiba intonasi nya lebih tinggi tanpa ada faktor emosi yang mempengaruhi, seperti marah, sedih, kecewa, dsb, itu artinya kita perlu waspasda.

Kenapa Bicaramu Kok Lebih Cepat Dari Biasanya?

Kecepatan bicara juga ada standar nya pada masing-masing orang. Jika lebih cepat atau lebih lambat dari biasanya, itu artinya ada ketidakjujuran. Tips nya sederhana, ajak lawan bicara dalam satu menit dan tanyakan hal-hal yang sudah kita ketahui seperti fakta usia dan informasi terbaru. Kemudian perhatikan kecepatan nya (jumlah kata permenit), Nah setelah itu bandingkan dengan ajak ke perbincangan yang lain. Jika lebih lambat atau lebih cepat tanda dari biasanya maka dia berbohong.

Hidungmu Gatal?

Sensor otak akan menerima informasi bahwa hidung akan terasa gatal atau ada sesuatu di hidung kita jika sedang berbohong. Sewaktu Bill Clinton di sidang dan berbohong tentang perselingkuhannya dengan Monica Lewensky, disebutkan bahwa Presiden Amerika Serikat itu terlihat memegang hidungnya sebanyak 88 kali. Jadi perhatikan lawan bicaramu apakah terlihat menggaruk-garuk hidung.

Benarkah Orang Berbohong Tidak Bisa Melihat Mata Lawan Bicaranya?

Ternyata salah, karena justru orang yang berbohong akan cenderung menatap lawan bicaranya.
Karena sang pembohong ingin memastikan apakah kebohongannya berhasil atau tidak. Normalnya orang akan menatap lawan bicaranya 50% dari lama total kalimat yang dikeluarkannya, jika ia memandang lebih dari 70% selama pembicaraan itu artinya ia sedang berbohong.

Matanya Kok Lirik Ke Kiri Terus?

Jika ia berbohong tentang visual semacam "saya lihat, saya tidak melihat, tadi aku pergi ke, sejauh yang aku tau..." maka matanya akan melirik ke kiri atas. Sementara jika ia bohong berkaitan dengan perkataan, "aku gak bilang gitu, maksud aku bilang begitu.." maka mata dia akan melihat kekiri secara datar.

Mari Kita Ceritakan Balik Ceritanya

Jika ia bercerita panjang lebar tentang macet dijalan, ada truk yang terbalik, ada kemacetan panjang, ada apel dan rambutan jatuh dari truk.

Mari kita tanyakan ulang ceritanya, dan tambahkan sedikit kata yang salah, misalnya "oh iya tadi ada apel, rambutan dan duku yang jatuh ya?"

jika ia menjawab iya dan tidak menyadari kesalahan kita dalam mengulang cerita dia , maka ia berbohong.

Karena berbohong itu alurnya sudah pas dari depan sampai belakang dan tidak bisa dibalik-balik. Otak kita hanya melatih memanggil memori secara berurutan dari depan ke belakang, dan jika ditanyakan mundur ceritanya maka akan banyak kata-kata yang tidak konsisten.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages