Berhasil Karena Disiplin Berdagang Saham - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Berhasil Karena Disiplin Berdagang Saham

Share This

Berhasil Karena Disiplin Berdagang Saham

Dunia pasar modal tidak hanya memberi kata 'menyeramkan'. Lihat saja Aab Abdullah, mantan supir taksi yang kehidupan keuangannya berubah berkat pasar modal. Berkat rajin dalam perdagangan saham, dari modal Rp 3 juta, portofolio Aab menjadi Rp 180 juta dalam kurun waktu 1,5 tahun.

Nah, selain Aab, masih ada kisah sukses yang melakukan trading saham. Padahal, meski sudah tua, sudah pensiun, semangat berinvestasi terus melonjak, dan tentu saja untung.

Salah satunya adalah Gouw Fiona. Dia sekarang berusia 59 tahun. Setelah pensiun sekitar lima tahun yang lalu di sebuah perusahaan swasta, ia ingin mengisi waktu pensiun dengan aktivitas fleksibel, bukan diikat ruang dan waktu.

Selama bekerja, kata Fiona, banyak yang sudah mengundang investasi saham. Namun, ia tetap mengabaikan ajakan tersebut karena sibuk dan jadwal kerja. Selain itu, rasakan akan terlalu merepotkan jika harus terus melihat grafik pergerakan saham.

Seiring waktu, ia menyadari bahwa perdagangan saham memiliki potensi keuntungan yang sangat besar. Dia mulai belajar saham dan merasa belajar saham, lalu trade, tidak sesulit yang dibayangkan. Apalagi setelah dia mendapat bimbingan dan latihan.

Fiona mulai melakukan perdagangan saham Agustus lalu dengan modal awal Rp10 juta. Stok yang dikumpulkan bervariasi namun memiliki dasar yang baik. "Awalnya saya trading kecil dulu, masih kurang berani," ceritanya.

Sebagai pensiunan, ia memiliki prinsip, bahkan jikapun berinvestasi, harus ada juga aktivitas berfikir agar pikiran tetap segar dan tidak mudah pikun. Dan perdagangan saham, kata Fiona, memiliki keuntungan itu.

Perdagangan saham dipilih karena sisi pengembalian di atas bunga deposito sekaligus jika tiba-tiba membutuhkan proses penjualan juga cepat.

Dia menceritakan bahwa ada portofolio perdagangan yang dikelola sendiri, beberapa dikelola melalui skema tindak lanjut dengan harapan memberikan hasil yang maksimal. Apalagi sebagai pemain baru ia harus lebih berhati-hati.

Nah, bersikap konsisten, mengikuti panduan trading yang tepat, dan menggunakan perangkat lunak 'Super Rally Trading System', dalam waktu dua bulan, sudah mendapat keuntungan yang lumayan. Nilai yang setara dengan ongkos bolak-balik ke Paman Sam juga membeli souvenir untuk keluarga saat kembali ke rumah.

"Dua bulan setelah bertransaksi, dari profit saya bisa mengunjungi cucu-cucu dan jalan jalan dan membeli suvenir di Amerika," kata Fiona, sumringah.

Menurut Fiona, sangat wajar jika masih ada ketakutan dalam perdagangan saham. Namun, dia menyarankan agar segera berlatih untuk bisa langsung merasakannya sementara tentu saja mendapat pelatihan dan pendampingan.

"Saya juga awalnya ragu-ragu, maka saya coba, ini cukup mudah," katanya.

Tentu saja, seperti bisnis, ada periode keuntungan dan kerugian. Sekalipun merugi, dihitung biaya belajar dan pengalaman. Namun, berdasarkan pengalamannya, jika ada kerugian, keuntungan pada akhir perdagangan selalu mampu menutupi kerugian.

"Ending selalu untung, tentu saja harus disiplin juga, ikuti panduannya, dan jangan serakah. Jika sudah saatnya profit, realisasi saja, jangan tunggu tunggu. Sudah naik tinggi, terjatuh lagi. Jangan serakah, disiplin. Jika harus dipotong-hilang, langsung saja, "saran Fiona.

Karena disiplin, setiap bulan dia bisa mendapatkan keuntungan di kisaran 7 persen. Jika dikalikan dengan 12 bulan, per tahun mencapai 84 persen. Luar biasa. Sementara itu, Fiona hanya enam bulan melakukan perdagangan saham.

Selama enam bulan perdagangan sahamnya, meski dia tidak memiliki latar belakang, dia terus belajar baik dari buku panduan maupun berpartisipasi dalam komunitas masyarakat dan dengan rajin membaca rekomendasi saham. Dukungan Asia Chart juga membantunya untuk selalu diajak diskusi dan memberikan rekomendasi mengenai saham yang layak.

Perdagangan saham menurut Fiona sangat fleksibel. Misalnya, jika sedang berlibur, dan transit ke luar negeri, asalkan ada wifi atau koneksi internet, bisa langsung bertransaksi. Begitu bagusnya, katanya.

Nah, untuk lebih mahir, dia menyarankan untuk bergabung dengan kelompok perdagangan. Meski di diskusi tidak begitu aktif tapi bisa melihat istilah istilah saham dunia. Misalnya, bagaimana menangani saham naik turun. Untuk memprediksi pergerakan saham. Teruslah belajar, bergabunglah dengan komunitas, dan dan baca, "kata ibu satu anak dan satu cucu itu.

Berkat disiplin trading saham, kini hobi traveling keluarga dan aktivitas rutin mengunjungi cucu di paman Sam harganya sudah bisa ditanggung dari hasil keuntungan perdagangan. Belum lama ini, ia dan keluarganya berlibur ke Belitung dan Malang.

"Di usiaku, orang tua masih ada, hasil investasi saham untuk nyenengin orang tua. Karena dulu waktunya kerja ga ada waktu. Kini sudah pensiun, ada tambahan pendapatan jadi jalan bersama orang tua, keluarga," pungkasnya.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages