Jenderal Tito Ingin Menikmati Hidup Dengan Pensiun Dini, Ini Salah Satu Sebabnya
Tito terbilang muda saat ditunjuk menjadi Kapolri, bahkan meloncati lima angkatan di atasnya. Jika bisa memilih, Tito ingin pensiun dini.
"Hati kecil saya tidak ingin sampai selesai 2022. Tambah stres nanti saya," ujar Tito di lapangan Silang Monas, Jakarta Lusat, Senin (10/7/2017).
Tito mengaku keinginannya untuk pensiun dini dipengaruhi karena dirinya lama di luar negeri.
"Kalau di kultur Indonesia, pensiun dini diketawain. Di luar negeri, orang ingin pensiun secepatnya," ujarnya.
"Setelah dia bekerja keras, mengabdi dan seterusnya, maka dia mengurangi tensi kerja kerasnya dengan bekerja lebih relax. Agar dia juga bisa menikmati suasana kerja yang lebih less stress full,” lanjut dia.
Dia mengatakan, saat pensiun nanti tidak ingin memiliki musuh. Tito menginginkan, hidup damai dan tenang.
"Di politik banyak tarik-menarik, nanti muncul musuh baru, malah nanti tambah stres," kata dia.
Selain itu, Tito pun mengaku pensiun bukan berarti berhenti mengabdi kepada masyarakat. Baginya, pengabdian kepada masyarakat bisa dilakukan di mana saja.
“Masih banyak saya kira bidang-bidang kita untuk mengabdi," katanya.
Tito mengaku ingin terjun sebagai tenaga pendidik di Indonesia. Menurutnya, hal tersebut lebih menjauhkannya dari stres.
"Saya ingin lari ke dunia pendidikan, jadi pembicara," tandas dia.
Sehingga dirinya bisa mengabdi dengan mengajar di dalam negeri atau di luar negeri.
"Di alamamater saya di Nan Yang Technology University, bisa menjadi Research Fellow, kemudian juga bisa menjadi pembicara mungkin, kemudian juga menulis, karena itu less stress full," katanya.
Lanjut dia, bisa juga mengabdi dengan ikut kegiatan-kegiatan sosial.
"Atau kegiatan-kegiatan lain yang sangat banyak yang bisa saya kerjakan.” Ujar Tito yang juga pernah sekolah di Unversitas Exeter, Inggris dan Universitas Auckland dan Universitas Massey, Selandia Baru itu.
No comments:
Post a Comment