Video Curhatan Afi Dianggap Jiplakan Dari Video Ini - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Video Curhatan Afi Dianggap Jiplakan Dari Video Ini

Share This

Video Curhatan Afi Dianggap Jiplakan Dari Video Ini


Sosok Afi Nihaya Faradisa kembali menjadi perbincangan hangat di dunia maya. Pasalnya, ternyata tidak hanya tulisan-tulisan saja yang diduga plagiat.

Namun juga kalimat yang ia ucapkan dalam bentuk video. Beredar video Afi Nihaya yang yang seolah mengutarakan isi hatinya karena menjadi korban bullying.

Awalnya, Afi membuat sebuah video live straeming melalui akun facebook miliknya pada Jumat (7/7), kemarin. Dalam video tersebut, gadis 18 tahun itu meluapkan kekesalannya terhadap netizen karena kerap dibully  atas dugaan plagiat dari tulisan orang lain.

“I have one question for you people, one question! How can you best (?) someone so much, and so hurt (?), and so counselly (?), that someone wants to fucking die. How can you do that? I’m never going to understand that.” kata Afi dalm video tersebut.

Dan kegegerannya semakin bertambah setelah diketahui dari seorang netizen kalau curhatannya mirip dengan video bunuh diri Amanda Todd pada 2012.

“I have one question for you people, one question! How can you bash somebody so much, and so hard, and so constantly, that somebody wants to fucking die. How can you do that? How can you make fun of somebody? you bully them, you torture them.” demikian kata-kata yang diucap akun anonim Amanda Todd itu.

Untuk diketahui Amanda Todd merekam aksi bunuh dirinya karena menerima perlakuan bullying selama bertahun-tahun sebelumnya.

Mengetahui hal tersebut netizen pun akhirnya banyak yang mengungkapkan kekecewaannya. “Dasar plagiator sampek2 curhatannya saja dia nyontek dari curhatan orang lain, kan sue** nih anak malu-maluin bangsa Indonesia,” tulis Mustfa Gidnah dalam kolom komentar video yang diunggah oleh Sabila Mayangsari.

Kekecewaan juga diungkapkan oleh akun Ira Haze. “Masalahnya netizen udah capek kamu bohongin melulu. Bilang sekali plagiat, pake sumpah segala pula. Nyatanya diulangin lagi dan lagi. Ga ada kerendahan hati untuk meminta maaf secara tulus tanpa mencoba mencari pembenaran. Tulis aja memohon maaf atas kesalahan-kesalahan yg telah diperbuat karena mengkhianati kepercayaan kalian semua. Udah itu aja. Ga perlu sampe harus pake embel-embel penuh drama kamu jadi korban kebencian lah, hanya anak 18 tahun yg memiliki hobby berbeda dari remaja kebanyakan dsb.”

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages