Kenapa Sebagian Orang Butuh Tidur Lebih Dari Orang Lain? - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Kenapa Sebagian Orang Butuh Tidur Lebih Dari Orang Lain?

Share This

tidur lebih lama

Kenapa Sebagian Orang Butuh Tidur Lebih Dari Orang Lain?

Membongkar penyebab dibalik tidur di ranjang sampai kesiangan.

Secara teratur tidur 10 jam atau lebih bisa jadi sebuah pertanda seseorang harus mengunjungi dokter

Beberapa orang nampaknya tidak mendapatkan cukup Zzz. Mereka mungkin tidur berjam-jam dan tetap merasa lelah sedangkan orang lain di sekitar mereka bangun dengan segar.

Mendapatkan waktu tambahan tutup-mata nampaknya seperti sebuah hadiah daripada sebuah kutukan, tapi ada beberapa yang protes. Tidur intern pada Sabtu pagi adalah sebuah kesenangan. Tidur 10 jam atau lebih secara teratur, meskipun begitu, bisa jadi sebuah indikasi sesuatu yang serius, terutama jika kamu masih sangat membutuhkan tidur siang.

"Kebanyakan orang dewasa membutuhkan tidur tujuh sampai delapan setengah jam," Ronald Chervin, pengurus di Sleep Disorders Center di University or Michigan, mengabarkan. "Tapi jika seseorang tidur dengan jumlah besar yang tidak biasa dan tetap merasa tidak bugar, itu bisa jadi alasan untuk mengunjungi dokter tidur."

Kami menanyakan para ahli kenapa beberapa orang menekan tombol snooze sedikit lebih teratur daripada orang lain dan apa yang dapat kamu lakukan jika jam-jam tidak sadar kamu menjadi sebuah masalah. Ini adalah apa yang perlu kamu ketahui:

1. Memerlukan tidur lebih mungkin dibangun kedalam DNA anda


Penelitian membuktikan genetik mungkin mengambil peran dalam kenapa beberapa orang memerlukan jam-jam ekstra itu.

"Beberapa hanya cenderung memerlukan tidur lebih. Tidak banyak yang dapat kami lakukan secara individual terhadap genetik kita," Chervin mengatakan. "Tapi kita dapat melakukan berbagai hal tentang faktor lain yang mengendalikan seberapa banyak kita tidur, seperti keteraturan jam tidur dan jam bangun."

Anak remaja juga umumnya cenderung untuk tidur lebih lama dan memiliki waktu paling susah untuk bangun.

"Dipercaya itu berkaitan dengan perpanjangan jam sirkadian internal, yang biasanya mengontrol tidur, namun kebiasaan juga berperan," Chervin melanjutkan. Jadi jika orang tua kamu pernah menyulitkan kamu tidur pada usia remaja, kamu tidak sepenuhnya salah untuk jam tambahan itu.

2. Itu bisa jadi pertanda gangguan tidur


Kamu mungkin mengidap satu dari bermacam gangguan tidur, beberapanya mengakibatkan kamu telat untuk memulai harimu. Salah satunya adalah hipersomnia, atau "mabuk tidur," yang disebut untuk efek samping disorientasinya.

"Seorang dengan hipersomnia tidak dapat bangun dari ranjang dan 10 jam tidak akan pernah cukup, Mereka bisa mengambil dua- atau tiga-jam tidur siang dan masih merasa perlu untuk tidur," dikatakan Emmanuel H. During, seorang ahli saraf dan psikiater spesialis dalam pengobatan tidur di Stanford University. "Kamu dapat membudayakannya pada usia berapapun dan kami tidak sepenuhnya mengerti penyebabnya."

Sebuah gangguan saraf yang langka disebut sindrom Kleine-Levin, atau "sindrom tidur nyenyak," juga dapat menyebabkan kebutuhan extra untuk tidur.

"Mereka dapat menghabiskan 15 sampai 20 jam di kasur untuk berhari-hari dan berminggu-minggu pada suatu waktu dan hanya bangun untuk menggunakan kamar mandi atau makan," Chervin mengatakan. Penelitian membuktikan sindrom itu mengenai hanya satu orang dalam satu juta orang.

3. Kesehatan mental kamu mungkin penyebabnya


"Tidur lama adalah salah satu cara agar depresi dapat menunjukkan dirinya. Seseorang dapat tidur berlebih dan merasa ngantuk sepanjang hari dan istirahat 10 atau 11 jam secara teratur," During mengatakan.

Penelitian menunjukkan mungkin ada hubungan antara depresi dan gangguan tidur, seringnya dikaitkan dengan kasus insomnia dan hipersomnia. Obat-obatan tertentu yang digunakan untuk mengobati kondisi juga dapat menyebabkan rasa grogi dan tidur yang lebih lama. Paling baik untuk menemui seorang dokter jika kamu mencurigai sebuah pengobatan adalah penyebabnya.

4. Sebuah kondisi medis mendasar mungkin bisa disalahkan


Cedera otak traumatis dapat menyebabkan pola tidur, During mengatakan. Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang baru saja mengalami cedera otak traumatis sering tidur lebih banyak daripada relawan yang sehat. Tidur juga sangat berkaitan dengan penyembuhan korban trauma, dengan penelitian menunjukkan bahwa fungsi otak diperbaiki dengan tidur yang cukup.

5. Kamu sangat kekurangan tidur


Jika kamu cenderung menarik satu atau dua sekutu, itu umum untuk tidur lebih lama ketika diberikan kesempatan. Untungnya, ini lebih merupakan sebuah konsekuensi dari kebiasaan daripada sebuah indikasi dari sesuatu yang lebih dalam, selagi itu bukan pola yang alami, During mengatakan. Itu artinya, mengganti utang tidur melalui tidur siang yang jarang atau tidur lebih lama tidak selalu menghasilkan efek yang diinginkan.

Orang-orang cenderung memandang tidur sebagai uang jadi mereka mencoba tidur kurang satu malam dan berpikir mereka bisa melengkapinya dengan menekan snooze yang lebih lama nanti, Chervin mengatakan. "Tapi kamu tidak akan selalu melengkapi jam-jam yang kamu lewati," dia menambahkan.

Penelitian menunjukkan bahwa tidur 10 jam ketika kekurangan kronis hanya pada awalnya meningkatkan performa sebelum tidur cepat, mempertanyakan efektifitas dari mengambil extra Zzz.

Intinya: Jika kamu merasa lelah terus-terusan walaupun mendapat tidur yang cukup, jumpain dokter, During mengatakan. Tapi jika kamu khususnya bangun merasa bugar dan siap untuk memulai hari, tidur lebih sesekali tidak akan membahayakanmu. Lagipula, kamu menghabiskan sepertiga dari hidup anda untuk tidur - berapa jam ekstra?

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages