Di China Ada Hukuman Kerja Paksa Jika Lakukan Kesalahan yang Sering Dilakukan di Indonesia Ini - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Di China Ada Hukuman Kerja Paksa Jika Lakukan Kesalahan yang Sering Dilakukan di Indonesia Ini

Share This

Di China Ada Hukuman Kerja Paksa Jika Lakukan Kesalahan yang Sering Dilakukan di Indonesia Ini

Pemerintah China tampaknya mengerti bahwa tindakan pelecehan memiliki efek berbahaya namun tersembunyi. Namun, mereka memilih menerapkan cara keras untuk memberi pelajaran kepada pelaku pelecehan di Negeri Tirai Bambu.

Dilansir dari laman BBC, Rabu (6/9), China kini mengganjar pelaku pelecehan dengan kerja paksa. Contoh pertama adalah 14 anak perempuan berusia antara 15 dan 17 tahun di Beijing. Pengadilan Rakyat Tongzhou menjatuhkan hukuman tambahan dengan kerja selama lima sampai tujuh hari dalam seminggu terhadap pembully.

Program dimulai pada hari Senin kamaren. Selama persidangan, hakim tersebut menghukum salah seorang tersangka hingga 22 bulan kerja paksa. Pada masa hukuman, mereka diwajibkan mengikuti pelatihan militer dan kerja paksa. Kemudian sekolah akan menilai apakah pelaku dianggap sudah sadar atau malah memilih menendang mereka keluar dari sekolah.

Praktek pelecehan di kalangan anak-anak sampai remaja di China sama-sama mengkhawatirkannya dengan yang terjadi di Indonesia. Apalagi di era digital saat ini. Semua acara bisa menyebar dengan cepat melalui ponsel pintar dan melalui dunia maya. Di jaringan sosial terbesar China, Weibo, salah satu konten video yang paling sering ditonton adalah tentang pelecehan. Hal ini membuat beberapa orang marah karena pemerintah dianggap tidak mampu menemukan jalan keluar dari masalah.

Menurut juru bicara Pengadilan Tongzhou, Wei Dan, orang tua pelaku akan dilibatkan dalam mengawasi anak-anak mereka saat menjalani hukuman tersebut. Selain latihan kerja paksa dan militer, narapidana diminta untuk mendengarkan pelajaran dan menjalani konseling psikologis.

"Kami mengatur agar mereka menjalani pelatihan militer pada hari pertama hukuman, sehingga kelak mereka akan mematuhi peraturan sekolah," kata Dan.

Tidak sepenuhnya menyetujui bentuk hukuman bagi pelaku pelecehan. Bagi beberapa orang itu dianggap layak dan bisa membuat jera. Namun, yang lain merasa itu berbahaya. Pasalnya, dengan latihan militer membuat pelaku pelaku menjadi lebih kasar, maka ia merasa semakin jumawa untuk menggertak orang lain.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages