17 Fakta Sains yang Ternyata Salah Kaprah Ketika Kamu Pelajari di Sekolah Dulu - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

17 Fakta Sains yang Ternyata Salah Kaprah Ketika Kamu Pelajari di Sekolah Dulu

Share This

17 Fakta Sains yang Ternyata Salah Kaprah Ketika Kamu Pelajari di Sekolah Dulu


Penelitian dan eksperimen dalam ilmu pengetahuan gak akan pernah berhenti dilakukan sepanjang hidup. Bukan gak mungkin di tengah penelitian kemudian ditemukan bahwa pemahaman dalam ilmu pengetahuan yang telah telanjur tersebar luas sebelumnya itu ternyata salah. Berikut adalah 10 pemahaman ilmu pengetahuan yang diajarkan di masa Sekolah Dasar kita dulu yang ternyata salah!

1. Sinyal telepon memantul dari satelit



Kalau untuk ponsel satelit memang begitu mekanismenya. Tapi kalau untuk ponsel yang kamu gunakan setiap hari, metodenya berbeda. Ponsel akan memancarkan sinyal radio nirkabel dan melakukan pencarian, ping, dan relay data dari dan ke menara seluler terdekat.

Ketika kamu menelepon, menara terdekat menghubungkan ke ponsel lain melalui jaringan yang luas dari koneksi tower ke tower dan kabel optik. Dengan kata lain, peran satelit cakupannya lebih luas untuk seluruh dunia. Namun untuk komunikasi data, hampir 99% melalui kabel bawah laut.

2. Air laut berwarna biru karena memantulkan warna langit


Banyak yang percaya bahwa danau atau lautan itu biru "hanya" karena mereka merefleksikan birunya langit. Sebenarnya air terlihat biru karena airnya memang biru. Molekul air menyerap beberapa persen cahaya dan mereka menyerap frekuensi warna merah lebih banyak daripada biru. Efeknya sangat kecil, jadi warna birunya hanya menjadi jelas ketika melihat air dalam ketebalan beberapa meter (ini lebih gak berefek jika di dalam kolam dengan warna cat putih).

Di air laut atau air tawar yang kaya mineral, warna dari mineral yang larut juga akan terlihat. Refleksi langit memang berpengaruh, tapi itu hanya jika permukaan airnya sangat tenang dan hanya jika airnya dilihat pada sudut mata kurang dari rata-rata 10 derajat.

3. Listrik bergerak secepat kecepatan cahaya




Banyak buku tekstual yang menyebutkan bahwa listrik (elektron) di dalam kabel mengalir hampir secepat cahaya. Padahal elektron, memiliki massa dan itu artinya ia gak akan menyamai kecepatan cahaya akibat teori relativitas. Bahkan dalam elektroforesis, gerakan lambat dari pengisian listrik bisa dilihat langsung.

4. Matahari berwarna kuning



Kalau kamu melihat matahari di siang hari, warnanya memang terlihat kuning. Tapi sebenarnya, cahaya matahari itu berwarna putih. Atmosfer bumi lah yang membuat warna matahari seolah-olah jadi kuning. Atmosfer membelokkan cahaya melalui efek yang disebut hamburan Rayleigh. Fenomena inilah yang juga membuat langit tampak biru dan menyebabkan matahari berwarna kuning kemerah-merahan saat tenggelam.

5. Gunung tertinggi di dunia adalah Everest


Everest memang gunung tertinggi di dunia jika diukur dari permukaan laut tingginya adalah 29.035 kaki. Namun kalau diukur dari dasar hingga puncak, gunung tertinggi sedunia sebenarnya Mauna Kea di Hawaii yang mempunyai tinggi 13.796 kaki. Mauna Kea memanjang sekitar 19.700 kaki di bawah Samudera Pasifik. Jadi kalau ditotal, ketinggian Mauna Kea sekitar 33.500 kaki atau hampir satu mil lebih tinggi dari Everest.

6. Lamanya tiap musim adalah sama.




Berhubung bumi bergerak (revolusi) dalam kecepatan tertinggi ketika orbitnya berada paling dekat dengan matahari, musim panas di selatan/ musim dingin di utara adalah musim yang paling singkat. Sementara musim panas di utara/ musim dingin di selatan adalah musim yang paling lama. Meski begitu, perbedaan di bumi hanya terpaut beberapa hari lamanya. Namun jika di Mars, perbedaan itu dirasa sangat jauh.

7. Teori bumi itu bulat setelah penemuan Colombus



Beberapa percaya bahwa Christopher Columbus mempunyai kesusahan dalam menerima dukungan karena orang-orang eropa percaya bahwa bumi itu datar. Faktanya, para pelaut dan navigator pada saat itu tahu bahwa bumi itu bulat, tetapi (pengetahuan benar) tidak setuju dengan estimasi dari Columbus mengenai jarak ke India. Jika Amerika tidak ada, dan Columbus meneruskan perjalannya ke India yang sebenarnya, dia tidak akan dapat bertahan lama untuk mencapainya.

8. Kamu akan terserang flu di tempat yang dingin



Ada konsep salah yang telah menyebar luas bahwa flu umumnya disebabkan (atau makin rentan terinfeksi virusnya ketika) oleh kontak dengan cuaca dingin. Pada kenyataannya, flu umumnya disebabkan oleh hanya virusnya dan gak ada hubungannya sama sekali dengan suhu dingin.

9. Bumi berbentuk bulat sempurna



Bumi yang kita tempati ini berputar dengan kecepatan 1.040 mph. Kecepatan ini pun berakibat pada kutub planet yang menjadi pipih dan tonjolan di sekitar khatulistiwa. Para ilmuwan memprediksi bahwa tonjolan ini berkembang sehingga bentuk bumi semakin oval dari akibat pemanasan global dan mencairnya gletser.

10. Gravitasi bulan menyebabkan pasang surut air laut



Tidak sepenuhnya benar. Pada sisi bumi yang menghadap bulan, gravitasi bulan memang menarik air yang menyebabkan pasang. Tapi tarikan bulan ini juga sedikit melemahkan gravitasi di sisi lain dari Bumi.

Penyebab pasang surut sebenarnya ada inersia air dari rotasi bumi. Saat berputar dengan kecepatan sekitar 1.040 mph, bumi 'menghempaskan' air yang berlawanan dengan bulan. Sementara di sisi bumi yang lain, air menyurut dan mengalir untuk membentuk pasang.

11. Saturnus satu-satunya planet di tata surya yang memiliki cincin.



Jupiter, Uranus dan Neptunus juga memiliki cincin. Persepsi salah tentang ini hanya karena cincin pada Saturnus adalah yang paling jelas terlihat dan paling secara visual nampak menarik.

12. Gurun terluas di dunia adalah Sahara


Yang namanya gurun itu tak selalu dataran pasir yang luas dengan suhu yang panas. Tempat luas yang kering dan tidak berpenghuni juga bisa disebut gurun, contohnya Antartika. Karena di tempat ini nyaris tidak ada hujan dan dihuni beberapa jenis hewan saja. Antartika memiliki luas 5,4 juta mil persegi. Sementara Sahara hanya seluas 3,6 juta mil persegi.

13. Ilmu astrologi bisa memprediksi masa depanmu



Rasanya sangat naif jika menggambarkan nasib masa depan berdasarkan pergerakan matahari, bintang, planet, dan bulan. Ironisnya, masih banyak orang yang menggantungkan keberuntungan mereka pada ramalan zodiak. Para ilmuwan pun sudah berkali-kali melakukan pembuktian ilmiah. Hasilnya apa? Astrologi tidak lebih dari metode mengundi nasib.

14. Tembok Besar China satu-satunya bangunan yang bisa dilihat dari ruang angkasa



Tembok Besar China bukanlah satu-satunya bangunan yang terlihat dari ruang angkasa. Tergantung dari ruang angkasa sebelah mana kamu melihatnya. Dari Stasiun Luar Angkasa Internasional misalnya, kamu dapat melihat dinding dan banyak bangunan buatan manusia lainnya. Sedangkan kalau dari bulan, kamu tidak dapat melihat bangunan sama sekali, hanya cahaya redup dari lampu-lampu kota.

15. Meteor sangat panas saat mendarat ke bumi




Saat meteor mendarat di bumi, biasanya meteor tersebut tidak panas seperti kebanyakan meteor di film-film Hollywood. Biasanya hanya hangat. Kecepatan meteor cukup untuk melumerkan permukaan terluarnya, tetapi material yang lumer dengan cepat terpisah, dan interior dari meteor tidak mempunyai waktu untuk memanas karena batu merupakan konduktor panas yang buruk.

16. Awan terbentuk karena suhu udara



Merupakan pengetahuan yang salah bahwa awan terbentuk karena udara dingin ‘menampung’ lebih sedikit uap air dari udara hangat. Udara tidak mempunyai kapasitas untuk menampung uap air. Hanya temperatur dari air sendiri (dan sekitarnya) yang menyebabkan kelembapan, proses kondensasi, dan kemudian pembentukan awan.

17. Bulan memiliki sisi gelap dan terang



Bulan dalam orbit sinkronis (synchronous orbit), ini berarti, bulan menmbutuhkan waktu yang tepat sama untuk berotasi satu kali terhadap sumbunya dengan rotasi terhadap bumi. Jadi bulan mempunyai sisi jauh/belakang/gelap/luar, karena selalu memberikan bagian permukaan yang sama ke bumi ketika berotasi. Saat bulan diperkirakan berada di antara Matahari dan Bumi, itu dalah waktu ‘siang’ di bagian sisi jauh/luar/belakang bulan dan waktu malam untuk sisi bagian yang menghadap ke bumi. Saat Bumi di antara matahari dan Bulan, bagian yang jauh mengalami waktu ‘malam’ dan ‘waktu siang’ untuk bagian yang menghadap bumi.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages