Temuan Baru, Titanic Tenggelam Bukan Karena Tabrak Gunung Es
Titanic adalah salah satu kapal paling bersejarah kerena kisah kecelakaannya pernah diangkat menjadi film yang begitu laris.
Tenggelamnya kapal penumpang Inggirs tersebut sudah lebih dari seabad yang lalu yakni pada 15 April 1912 pagi di Samudra Atlantik. Namun misterinya masih belum terpecahkan. Hingga saat ini masih menjadi tanda tanya yang menarik untuk lebih jauh didalami.
Baru-baru ini, para ahli mengungkapkan tenggelamnya kapal tersebut disebabkan oleh kebakaran yang tak terkendali pada lambung kapal, bukan karena menabrak gunung es seperti yang selama ini dipercayai.
Bukti analisis baru menunjukkan sebuah foto diambil wartawan bernama Senan Molony yang telah menghabiskan lebih dari 30 tahun untuk meneliti sebab tenggelamnya kapal Titanic.
Ahli yang telah meneliti Titanic selama 30 tahun itu melihat tanda hitam 30 kaki tepat di belakang lapisan kapal yang menyentuh gunung es.
Bukti tersebut menunjukkan ada api di lambung kapal yang tidak diketahui selama hampir tiga pekan sebelum malam naas tersebut.
"Kami melihat permukaan tepat di mana kapal menabrak gunung es, dan kapal itu juga tampaknya memiliki kerusakan di tempat lain karena terbakar," kata Molony seperti dilansir dari laman Daily Mail, Senin (2/1).
Para ahli telah mengonfirmasi bahwa tanda tersebut kemungkinan disebabkan oleh kebakaran di tempat bahan bakar di belakang ruang boiler kapal. Sebanyak 12 pria yang tergabung dalam tim pemadam kebakaran telah berusaha memadamkan api. tapi kobaran api yang terlalu besar tak bisa dengan mudah dipadamkan hingga suhu mencapai 1.000 derajat Celcius.
"Tidak ada yang menyelidiki tanda ini sebelumnya. Ini benar-benar mengubah sejarah. Ahli metalurgi juga mengatakan bahwa tingkat suhu tinggi dapat menyebabkan baja menjadi rapuh dan mengurangi kekuatannya hingga 75 persen. Hal itu disebabkan oleh api yang menyulut kapal," pungkas Molony.
Hasil penelitian ini ditayangkan di Channel 4 tepat saat Tahun Baru. Dokumenter tersebut berjudul Bukti Baru Titanic.
Tag: Berita Uptodate, Fakta
No comments:
Post a Comment