93 Warga Negara China Diciduk Sedang Begini Di Surabaya, Astagah!!
Tim Satgasus Polri hari ini melakukan penggerebekan di beberapa kota terkait kasus sindikat penipuan online. Dari empat lokasi rumah yang digerebek, polisi mengamankan 93 warga negara China.Penggerebekan dilakukan sekitar pukul 16.30 WIB, Sabtu (29/7) dilakukan oleh Tim Satgasus Polri yang terdiri dari gabungan Dit Siber Bareskrim Polri, Ditreskrimum PMJ, Ditreskrimsus PMJ dan Polresta Depok bekerja sama dengan Kepolisian China.
Tim dipimpin oleh Kombes Herry Heryawan yang juga Kapolres Depok. "Modus operasi penipuan dan atau pemerasan di mana pelaku mengaku sebagai aparat penegak hukum (polisi, kejaksaan) dengan korban kejahatan WNA di Negara China di 3 lokasi di perumahan Bukit Darmo Golf Surabaya," ujarnya dalam keterangan yang diterima wartawan.
Tiga lokasi yang digerebek adalah rumah di Jalan Mutiara Graha Family Blok N-1 Bukit Darmo Golf Surabaya, rumah di Jalan Graha Family Timur 1 Blok E 68 Bukit Darmo Golf, dan rumah di Jalan Graha Family Timur 1 Blok E 58 Bukit Darmo Golf
"Hasil interogasi sementara melakukan aktivitas kejahatan Cyber Internasional sejak bulan Februari 2017. Total keseluruhan pelaku 93 orang," kata Herry.
Dari hasil pengungkapan tersebut, jajaran kepolisian berhasil mengamankan lima buah laptop, tiga Ipad mini, satu buah Ipad, 41 gagang telepon, 13 router wireless, 12 network, 82 buah telepon genggam, dan 17 numeric keyboard.
Diketahui sebelumnya, jajaran kepolisian juga berhasil mengamankan puluhan WN China dari dua kota yang berbeda yakni, Bali dan Jakarta.
Di Bali, 31 orang yang terdiri dari 17 orang WN Cina, 10 orang WN Taiwan, dan empat orang WNI diamankan. Sementara di Jakarta, 29 orang asal Cina juga diamankan. Sedangkan di Surabaya, 93 orang asal Cina dan Taiwan juga diamankan.
Puluhan WN China tersebut diduga merupakan sindikat kejahatan siber lintas negara yang melakukan operasinya di Indonesia.
Pengungkapan sindikat kejahatan siber lintas negara ini merupakan operasi gabungan dari Dit Siber Bareskrim Mabes Polri, Ditreskrimum, Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Polresta Depok, serta kerjasama dengan Kepolisian China.
Sedangkan alasan pemilihan Indonesia sebagai tempat dilakukannya penipuan masih belum diungkapkan. Polisi akan melakukan pengembangan terlebih dahulu untuk mengetahui lebih lanjut kasus penipuan berbasis siber ini.
No comments:
Post a Comment