Selandia Baru Berikan Status HAM Untuk Sungai, Kok Bisa? - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Selandia Baru Berikan Status HAM Untuk Sungai, Kok Bisa?

Share This

Selandia Baru Berikan Status HAM Untuk Sungai, Kok Bisa?


Sebuah sungai yang bernama Whanganui River di Selandia Baru, North Island kini menjadi lahan pertama di dunia yang mendapat pengakuan status seperti layaknya seorang manusia. Sungai ini berumur 170 tahun.

Sungai yang bernama Whanganui River memiliki panjang 145 kilometer dari Pulau Utara (North Island) sampai ke laut ini mendapatkan status HAM setelah Parlemen Selandia Baru menyetujuinya pada, Rabu (15/3). SUngai ini sudah lama dianggap sebagai tempat yang keramat dan diagungkan oleh warga Selandia Baru, perjuangan mereka diwakili oleh salah satu kelompok suku asli, Maori / Iwi.

Menteri Urusan Perundingan Waitangi Selandia Baru Christopher Finlayson mengatakan disetujuinya UU bernama Te Awa Tupua Bill sudah melewati perjuangan panjang. "Suku Iwi Whanganui sudah berjuang bagi hubungan mereka dengan Sungai Whanganui River sejak tahun 1870-an," kata Finlayson.

ia mengatakan hari ini adalah perundingan hukum terlama dalam sejarah Selandia Baru berakhir.

Perundingan antara pemerintah Selandia Baru dengan suku Iwi Whanganui secara resmi dimulai pada 2009. Persetujuan bagi Penguasaan hak Sungai Whanganui ditandatangani di 2014, dan peraturan untuk mengatur hal tersebut dilakukan di 2016.

Menurut Finlayson memberikan hak hukum bagi sebuah sungai merupakan hal yang unik. "Ini sebagai jawaban atas pandangan bahwa suku Iwi di sekitar Sungai Whanganui sudah lama mengakui Te Awa Tupua lewat tradisi, adat dan kebiasaan yang mereka lakukan," katanya.

"Pengakuan ini untuk menunjukkan adanya koneksi spiritual mendalam antara suku Iwi Whanganui, dengan sungai tersebut, dan menciptakan landasan kuat bagi masa depan sungai Whanganui."

Gerrard Albert, juru bicara suku Maori setempat mengatakan kepada harian The Telegraph, komunitas mereka sudah lama priahtin dengan dampak pemerintah terhadap 'kesehatan dan kesejahteraan' sungai tersebut.

"Kami selalu percaya Sungai Whanganui adalah Te Awa Tupua - sebuah tempat yang hidup dan tidak terpisahkan, termasuk seluruh elemen fisik dan spiritual, dari pegunungan di North Island tengah sampai ke laut," katanya.

"Ini adalah perjuangan yang keras dan panjang. Sementara hari ini kita menutup buku sebagai bagian dari sejarah kita, besok kita mulai menulis halaman baru," katanya.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages