Ini Kekuatan Seorang Introvert di Balik Sifatnya yang Tertutup
Pernah tahu tentang seseorang yang perlu menyendiri, berjam-jam tiap harinya? Yang gemar mengobrol tentang ide-ide, tentang perasaan?
Apakah kita menjulukinya ‘orang serius’, atau bertanya kepadanya ‘eh, kamu sakit ya’? Menganggapnya penyendiri, sombong, dan tak sopan? Yang kita mesti berjuang keras hanya untuk mengajaknya keluar?
Bila jawaban kita ‘ya’, besar kemungkinan kita telah bertemu dengan seorang introvert — dan rupanya kita tidak memperlakukannya dengan baik. Sains telah belajar banyak tentang perilaku dan kebutuhan orang-orang introvert. Sains menemukan misalnya, lewat pemindaian otak, bahwa introvert memproses informasi dengan cara yang berbeda dari orang-orang umumnya (saya tidak mengada-ada). Introvert bisa jadi orang yang biasa saja, tapi mereka juga adalah salah satu kelompok masyarakat yang paling kerap disalahpahami di dunia.
Kebanyakan orang cenderung menempatkan orang eksrovert lebih unggul dibanding introvert. Bahkan, kadang kita sampai berkata untuk menjadi orang yang sukses, jadilah orang yang ekstrovert, atau dengan kata lain introvert adalah buruk sedangkan ekstrovert adalah baik. Hal ini membuat orang2 introvert cenderung merasa putus asa, dan tergoda atau terpaksa untuk berubah menjadi orang yang ekstrovert.
Orang ekstrovert identik dengan berhati besar, bersemangat, hangat, dan empati. Sebaliknya orang introvert digambarkan sebagi seseorang yang tidak dapat bergaul, pemalu, kaku, penyendiri, pendiam, dan pelamun.
Tetapi kamu yang memiliki pribadi introvert jangan minder dulu. Tak sedikit pemilik kepribadian introvert yang sukses jadi orang besar, misalnya Emma Watson, Albert Einstein, Warren Buffet, Audrey Hepburn, dan J.K. Rowling.
Menyadari bahwa introvert bukan pilihan, bukan gaya hidup, tetapi sebuah orientasi
Menurut penelitian dari The Quiet Institute dan Scott Barry Kaufman dari University of Pennsylvania, para pemilik kepribadian introvert dikaruniai 6 'kekuatan super' berikut.
Introvert mempelajari lebih banyak hal
Jika kamu termasuk orang yang menemukan kenyamanan dalam kesendirian, mungkin kamu juga menyadari kalau kamu lebih cepat belajar keterampilan baru daripada teman-temanmu yang ekstrovert.
Penelitian telah menemukan bahwa mahasiswa yang belajar sendiri mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak dari waktu ke waktu daripada mereka yang bekerja dalam kelompok. Tak heran, kan, kalau para atlet papan atas, musisi, dan seniman menghabiskan banyak waktu sendirian. Mereka sedang berlatih untuk menyempurnakan keahlian.
Introvert adalah pendengar dan penjaga rahasia yang baik
Seorang pemilik kepribadian introvert mungkin memang malas mengobrol basa-basi. Itu sama sekali bukan keahlian mereka. Bagi mereka, pembicaraan seperti itu hanya membuat hambatan emosional antar individu semakin terasa. Namun, menurut psikolog Laurie Helgoe, PhD dalam bukunya, Introvert Power: Why Your Inner Life Is Your Hidden Strength, introvert adalah orang yang sangat mudah berempati. Saat mereka mendengarkan curahan hati seseorang, mereka melakukannya dengan sungguh-sungguh. Saat diminta menjaga rahasia, mereka juga melakukannya dengan sepenuh hati.
Lebih baik bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian
Si pribadi introvert sangat bisa diajak hidup prihatin. Saat sedang mengerjakan sesuatu yang perlu dedikasi penuh, mereka tak mudah terpancing untuk berhenti di tengah jalan dan memanjakan diri. Mereka akan terus berusaha dengan keras sampai tujuan benar-benar tercapai. Hal-hal yang butuh disiplin ketat seperti menabung, diet, dan rajin berolahraga merupakan 'keahlianmu'.
Baginya kritikan adalah masukan agar dapat lebih baik lagi. Sangat bertolak belakang dengan ekstrovert yang terkadang meluap-luap idenya dan giliran ada yang menyangkal, tidak jarang ia meragukan ide yang dia wacanakan.
Mereka melakoni komunikasi secara serius.
Memang orang introvert bukanlah individu yang suka berbicara di depan banyak orang dan cenderung memilih untuk bekerja di balik layar. Akan tetapi, bukan berarti orang introvert tidak dapat menjadi komunikator yang baik.
Orang introvert biasanya sangat peduli dengan gambaran diri mereka di hadapan orang lain. Hal ini menyebabkan mereka akan menempatkan banyak waktu untuk persiapan, guna memastikan public communication mereka dapat berjalan baik dan lancar.
Bakat Meng-copy Kemampuan Ekstrovert
Introvert menjadi pusat perhatian, host/ MC sebuah acara, ketua acara amal, dsb. Setelah melakukan hal itu, ia akan beristirahat beberapa hari. Pada waktunya, introvert siap untuk melakukan copy-paste kemampuan lagi.
Introvert juga berpotensi jadi pemimpin
Para peneliti manajemen di Wharton School, University of Pennsylvania menemukan bukti bahwa pemilik pribadi introvert punya potensi besar sebagai pemimpin. Mereka memang tidak bisa menarik perhatian seperti orang-orang ekstrovert, tetapi pemilik kepribadian seperti ini cenderung menerima masukan dari anak buah, membuat mereka merasa dihargai dan pada akhirnya menjadi karyawan yang sangat loyal.
Introvert lebih perhatian terhadap detail
Penelitian terbaru telah menemukan bukti bahwa mereka yang dengan mudah melihat kesalahan ketik dan kesalahan tata bahasa lebih cenderung memiliki pribadi introvert. Kamu adalahh orang yang sangat teliti dalam berbagai hal. Bagi orang lain mungkin ia tergolong perfeksionis. Baginya, itu adalah standar yang harus dipenuhi. Bukankah itu baik demi kemajuan perusahaan? Pada kasus ini, Stars people bisa menjadikan seorang introvert sebagai advisor untuk kualitas produk atau standar layanan.
Introvert juga bisa 'berpura-pura' jadi ekstrovert
Siapa bilang si introvert tak bisa jadi orang yang seru? Siapa bilang orang yang suka menyendiri tak bisa ramai? Menurut konsep free trait theory, seorang introvert bisa saja menirukan aspek kepribadian ekstrovert jika dibutuhkan.
Itulah kelebihan-kelebihan istimewa yang hanya dimiliki oleh kamu, si introvert.
No comments:
Post a Comment