Peredaran Uang Rupiah Baru - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Peredaran Uang Rupiah Baru

Share This

Peredaran Uang Rupiah Baru


 "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya" menjadi salah satu kutipan yang dicetuskan Presiden Soekarno. Begitu juga dengan pemuatan gambar pahlawan dalam uang rupiah baru emisi 2016 yang bertujuan kembali mengenalkan pahlawan nasional pada masyarakat.
Bank Indonesia (BI) hari ini meluncurkan 11 uang rupiah Emisi 2016 dengan gambar pahlawan baru. Peluncuran uang rupiah baru ini dilakukan‎ langsung oleh Presiden RI Joko Widodo.

Landasan hukum penciptaan mata uang ini ialah Keputusan Presiden No. 31 Tahun 2016 tanggal 5 September 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama Pada Bagian Depan Uang Rupiah Kertas dan Rupiah Logam Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam uang rupiah baru terpampang 12 gambar pahlawan nasional dari 11 uang baru yang diluncurkan Senin (19/12/2016). Yang menarik, ada satu sosok pahlawan perempuan yang terpampang di uang baru pecahan Rp 1.000. Adalah pahlawan nasional asal Aceh, Tjut Meutiah dengan warna dasar gradasi hijau.

Kesebelas uang Rupiah TE 2016 terdiri dari 7 (tujuh) pecahan uang Rupiah kertas dan dan 4 (empat) pecahan uang Rupiah logam. Uang Rupiah kertas terdiri dari pecahan nilai nominal Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5.000, Rp 2.000, dan Rp 1.000. Sedangkan uang rupiah logam terdiri atas pecahan Rp 1.000, Rp 500, Rp 200, dan Rp 100.
Nah, siapa saja 12 orang pahlawan nasional yang diabadikan sebagai gambar muka pada uang NKRI desain baru tersebut? Berikut daftarnya:
1. Dr Ir Soekarno (Proklamator kemerdekaan RI, Presiden Pertama RI)
2. Drs Mohammad Hatta (Proklamator kemerdekaan RI, Wakil Presiden Pertama RI)
3. Ir H Djuanda Kartawidjaja (Pengukuh kedaulatan Indonesia)
4. Letjen TNI TB Simatupang (Pelindung kemerdekaan Indonesia)
5. Dr Tjipto Mangunkusumo (Pendiri Tiga Serangkai)
6. Prof Dr Ir Herman Johannes (Pelindung paripurna Indonesia)
7. Mohammad Hoesni Thamrin (Perintis revolusi kemerdekaan Indonesia)
8. Tjut Meutia (Pejuang kemerdekaan Indonesia dari era kolonial Belanda)
9. Mr I Gusti Ketut Pudja (Tokoh penentu NKRI)
10.Dr GSSJ Ratulangi (Gubernur pertama Sulawesi)
11. Frans Kaisiepo (Pahlawan kemerdekaan Indonesia)
12. Dr KH Idham Chalid (Guru besar Nahdatul Ulama)

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo meminta masyarakat untuk menjaga uang baru terlebih untuk uang kertas. Agus mengatakan, dengan perawatan yang tidak baik maka uang kertas rentan rusak.

Agus pun mengaku keheranan. Bagaimana tidak, saat ini ada masyarakat yang langsung mencelupkan uang baru ke dalam air. Langkah itu diambil supaya uang tidak mudah terbang.

Padahal, Agus mengatakan, hal itu merupakan sikap yang tidak tepat karena justru bisa merusak uang.

"Uang itu jangan dilipat, diremas, dicoret. Jangan dibasahin karena masyarakat kita di beberapa daerah itu uang baru begitu diterima dimasukin di air supaya jangan terbang tapi uangnya cepat rusak," kata dia di Blok M Square Jakarta, Senin (19/12/2016).

"Begitu kalau bayar pakir kita remet, sayang sekali, apalagi di-staples," ujar dia.

Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat menyebut, meski ada uang dengan desain baru, uang rupiah yang ada saat ini tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah.

"Apabila uang rupiah kertas dan logam yang baru tersebut telah dikeluarkan dan diedarkan pada waktunya, maka uang rupiah kertas dan logam yang masih beredar saat ini masih tetap berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah NKRI sepanjang belum dicabut dan ditarik dari peredaran," ujar Arbonas beberapa waktu lalu.

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages