Alasan Bagi (Jomblo) Tidak Perlu Menyalahkan Diri - kompasianadetik

kompasianadetik

artikel dan berita hanya untukmu

Disponsori

Post Top Ad

Alasan Bagi (Jomblo) Tidak Perlu Menyalahkan Diri

Share This

Alasan Bagi (Jomblo) Tidak Perlu Menyalahkan Diri


Kamu sudah terlalu sering mendengarkan komentar dan obrolan orang lain tentang jodoh kamu. Bukannya kamu yang terlalu pesimis memikirkan hal itu, tetapi kamu sudah terlalu bosan mendengarkan hal itu karena banyak mendengar hal perjodohan tetapi kamu sampai sekarang belum menemukan jodoh yang pas.

Beberapa komentar orang lain menyatakan kamu belum menyelesaikan persoalan dirimu sendiri, Padahal kamu sudah sendiri sudah tidak pusing memikirkan karir. Juga kamu sudah melupakan masa lalu. Soal urusan berbenah diri bukankah proses membenah diri adalah proses seumur hidup?

Ini artinya kisah jodohmu bukan karena urusan berbenah diri yang belum tuntas. Tetapi ada alasan yang kamu sendiri tidak mengamati nya. Berikut alasan yang mungkin membuat kamu tetap single.

1. Sudah terlalu lama sendiri membuat kamu sudah menemukan keasyikan dalam hidupmu sebagai single yang independen

Awalnya memang sulit, tapi lama-lama kamu terbiasa dengan kesendirian. Persis lagunya Kunto Aji, sendiri lebih dari setahun membuatmu asyik alias nyaman. Rasa-rasa pengen punya pasangan hanya lewat seperti angin lalu. Tak buatmu merana berhari-hari. Justru kamu kadang berpikir, tak ingin melepaskan begitu saja kenyamanan menjadi single yang independen.

Nggak perlu ada yang bawelin selain orangtua. Kamu sendiri bisa mencoba banyak hal baru tanpa ada embel-embel ada yang cemburu, membatasi, atau melarang. Terlebih rasa selow menjalani semua hal membuat harimu lebih ringan.

2. Kamu jadi semakin berusaha dengan tenang dan hati-hati mencari jodohmu

Nis, ada temanku yang mau kenalan sama kamu. Kira-kira kamu mau nggak?

Hmmm, gimana ya?

Dicoba aja dulu kenal. Siapa tahu….

Kamu hanya akan menghela napas panjang, saat bau-bau perjodohan tercium olehmu. Bukannya tak suka, tapi kamu merasa perjodohan ini seperti bagian kekhawatiran orang-orang terdekatmu dengan kesendirianmu. Padahal kamu yang menjalaninya merasa baik-baik saja. Terlebih buatmu jodoh itu persoalan cukup sensitif, yang harus benar-benar kamu ingini dan pilih sendiri.

Meski keras kepala untuk urusan mencari jodoh, kamu sendiri paham untuk selalu berhati-hati. Mencari dengan tenang, agar kamu tak merasa lelah. Sebab kamu pun ingin mendapatkan seseorang yang benar-benar pas dengan sosokmu.

3. Mereka yang menjauh kemungkinan justru memiliki tujuan tidak baik kepadamu

Berkali-kali dekat dengan cowok. Berkali-kali itu pula kamu gagal. Membuatmu kadang bertanya dalam hati, apa yang salah dan kurang darimu ini? Meski setelahnya, kamu berusaha menepiskan pikiran-pikiran yang menyudutkan dirimu sendiri.

Mungkin yang salah memang bukan kamu. Tapi niat awal mereka mendekatimu yang salah sedari awal. Bukan berprasangka, tapi masa iya cowok baik-baik mundur saat kamu meminta kejelasan serta komitmen. Kamu merasa, mungkin ini pun cara Tuhan menjagamu dari orang-orang yang tak tepat. Supaya kamu tak jatuh cinta di tempat yang salah untuk kesekian kalinya.

4. Kamu sudah mengetahui sosok seperti apa yang kamu mau, tetapi kamu belum menemukannya

Kamu ingin orang itu bisa diajak berbagi soal passion menulismu. Kamu ingin orang itu punya ketertarikan yang sama soal seni dan kegiatan kreatif lainnya. Kamu ingin dia seseorang yang bisa menangani sifat keras kepalamu dengan sabar yang tak berbatas. Kamu tahu dengan detail sosok seperti apa yang kamu mau. Setidaknya bersama sosok itu kamu tahu nyaman yang sesungguhnya, begitu juga dia.

Tapi sayangnya, sosok yang kamu ingini belum juga terlihat sampai detik ini. Mereka yang datang selalu saja menawarkan kenyamanan semu. Ada yang baik, tapi sayang dia tak suka dengan apa yang kamu kerjakan sekarang. Ada yang satu passion denganmu, tapi ternyata visi kalian tak sejalan. Mau dipaksakan jelas tak mungkin, karena kamu tak ingin kenyaman kalian dipertaruhkan tanpa kejelasan.

5. Kamu mengamini istilah Jalani Seperti Air Mengalir, jika dapat ya syukur jika belum ya tidak apa-apa menunggu lagi.

Ternyata yang klise kadang ada benarnya juga. Jalani saja proses pencarian ini seperti air yang mengalir. Tak perlu melawan arus agar tak terus mengeluh. Cepat bertemu dengan dia yang tepat bersyukur. Kalaupun kamu masih harus menunggu hingga beberapa waktu lagi, ya dijalani saja dengan biasa. Toh selama kamu berusaha mengikuti arus, selama itu pula kesempatan lekas bertemu hilir selalu ada.

6. Kamu tidak memperdulikan orang bilanag kamu pemilih. Menurut kamu tidak ada salahnya memilih yang terbaik untuk seumur hidup

Orang menilainya kamu ini seorang pemilih kelas ulung. Terlalu rumit kualifikasi yang kamu tetapkan dalam mencari jodoh. Sementara temanmu banyak yang tak terlalu memusingkan persoalan sepele seperti hobi atau keidealisan pikirannya. Mereka memilih jodoh, asal nyaman, mapan, dan mau diajak serius. Sedangkan kamu tak bisa hanya mengandalkan hal-hal itu.

Kamu ingin seseorang yang bisa diajak berkembang dalam semua hal yang kalian gemari. Sama-sama punya mimpi yang tinggi. Sama-sama punya keunikan tersendiri. Kamu hanya ingin menghabiskan sisa waktumu ini dengan orang yang benar-benar tepat.

Jadi memang tak ada yang salah dengan dirimu ini. Urusan dengan dirimu sendiri benar sudah selesai. Tapi sayang kamu sendiri tak sadar dengan apa yang sedang dilakukan sekarang. Kamu sedang berusaha mencari orang itu, tapi dengan caramu yang begitu santai. Tak menggebu, apalagi memaksakan diri. Tidak seperti kebanyakan orang.

Share artikel ini jika bermanfaat buat para Jomblo :D

No comments:

Post a Comment

Post Bottom Ad

Responsive Ads Here

Pages